"Kalaupun misalnya harus dari luar kader, kami tetap mendukung walaupun dengan sangat berat hati," ungkapnya.
Namun, ia menegaskan bahwa sejauh ini pihaknya belum mendapatkan perintah lain dari partai. "Kalau ada perintah partai pasti kami sudah diberitahu," ucapnya.
Lanjut Hermansyah, perintah saat ini hanya untuk Andi Iwan Darmawan Aras sebagai pimpinan tertinggi di Sulawesi Selatan. Tidak ada figur lain dan belum ada perintah lain.
"Kami menunggu bahwa B1-KWK akan diterbitkan untuk siapa karena ini masih ada 36 hari. Kami akan tutup tanggal 27 Agustus pukul 12.00. Mudah-mudahan di tanggal 25 sudah ada," pungkasnya.
Hermansyah juga mengatakan bahwa saat ini perintah tetap pada jalur untuk bergerak memenangkan calon Gubernur Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras (AIA). Pihaknya tegak lurus bergerak untuk memenangkan AIA di Pilgub Sulsel.
"Perintah DPP adalah terus bergerak memenangkan AIA, bukan calon lain," kata Hermansyah.
Ia menegaskan tidak ada perintah dari Partai Gerindra untuk diam, tetapi perintah untuk kader adalah memenangkan AIA. Menurutnya, kader Gerindra memiliki mental untuk terus bergerak dan tegak lurus.
"Partai Gerindra tidak pernah memerintah kader untuk diam. Kami diajarkan untuk terus bergerak dan tegak lurus," katanya.
Menanggapi fenomena adanya koalisi rakyat vs koalisi partai, pengamat politik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Dr. Andi Luhur Prianto, menyebutkan bahwa para elit politik tentu telah mengkalkulasi peluang kemenangan dengan sikap yang berbasis pilihan rasional.
