MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Penerapan ekonomi syariah saat ini terus digaungkan, mengingat 87 persen jumlah masyarakat Indonesia didominasi umat muslim.
Untuk memaksimalkan penerapan ekonomi syariah, Muhammadiyah bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk pertama kalinya menggaungkan event besar bertajuk "Makassar Islamic Fair" yang akan diselenggarakan 31 Juli- 25 Agustus bertempat di Wisma Negara CPI.
Wakil Ketua Umum MUI Sulsel sekaligus Ketua Panitia kegiatan, Prof Mustari Bosra menjelaskan event ini awalnya di gagas pada Maret 2024 lalu
"Event ini diawali dengan MoU antara Pimpinan Muhammadiyah Sulsel, Prof Ambo Asse dan pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel yangg diwakili Prof Najmuddin. Ini ditandatangani 4 Maret 2024 lalu sehingga direncanakan lah event ini," ucap Prof Mustari dalam podcastnya bersama Harian Rakyat Sulsel, Kamis (25/7)
"Kita pilih akhir Juli karena ada dua momen yang dikaitkan. Pertama Milad MUI di 26 Juli dan Milad Indonesia 17 Agustus. Jadi acaranya 31- 25 Agustus atau 26 hari. Masyarakat wajib datang, utamanya anak muda dan generasi milenial," tambahnya.
Guna menarik antusias pengunjung, Prof Mustari membeberkan akan ada 7 selebgram ibu kota yang akan hadir ke event yang berlangsung selama 26 hari ini.
Akan ada Pesulap Merah, Inara Rusli, Natasha Rizki, Dimas Seto dan Dini Aminarti, serta Ko Dandi Tan.
"Tujuannya dari kegiatan ini adalah akselerasi pengembangan ekonomi syariah, sekaligus memotivasi dan mendorong generasi milenial terjun ke bisnis terutama generasi mudah Islam Krn nabi adalah pebisnis." ujarnya.
Apalagi, kata Prof Mustari, saat ini perkembangan bisnis syariah di Indonesia telah di geliatkan sejak tahun 90an namun belum mengalami pertumbuhan secara signifikan jika dibanding dengan jumlah masyarakat Indonesia yang didominasi muslim.
"Ini tantangan perkembangan bisnis syariah. Perlu diketahui, bisnis syariah pelakunya tidak mutlak muslim, orang non Islam yang mengunakan cara syariah juga bisa termasuk. Sehingga dalam event ini nantinya bisa non muslim, sepanjang yang dijual bukan haram dan terhindar dari riba, manipulasi, spekulasi, penipuan dan sebagainya," jelasnya.
Lebih jauh, nantinya berbagai program akan dihadirkan seperti kegiatan edukatif, Islam dan olah raga. Di tgl 18 ada jalan santai. Ada hadiah 2 paket umrah.
"Satu dr PT MH wisata atau Politeknik Muhammadiyah Makassar dan Kesturi," ucapnya.
Adapun Kegiatan dari panitia sepanjang event berlangsung ada perlombaan membuat dan menyajikan planning bisnis syariah yang terbuka untuk mahasiswa dan SLTA. Ada juga temu pebisnis syariah, seminar tema akselerasi pengembangan ekonomi syariah dan dirangkaikan strategi penanggulangan penyakit sosial.
"Ini dikaitkan karena ekonomi erat kaitannya dengan penyakit sosial. Banyak masyarakat saat ini yang tidak terpenuhi kebutuhan sosial melakukan penyimpangan, banyak menganggur jadi pembegal dan kenakalan lainnya. Ada juga berlebihan harta menggunakan uangnya dengan cara negatif misalnya judi online dan berkunjung tempat maksiat. Ini semua yang ingin kami Nina lewat seminar," terangnya.
"Khusus yang ingin berpartisipasi pada lomba, bisa mendaftar langsung ke panitia . di Lokasi pada tanggal 28 juli," tambahnya.
Prof Mustari juga menjelaskan kegiatan ini bertujuan selain bisnis menjaga ukhuwah umat muslim dan juga non muslim dalam rangka membina kerukunan.
Selain itu menurutnya kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dakwah dimana dakwah tidak harus dilakukan secara konvensional namun menggunakan media yang bisa mengajak masyarakat melaksanakan sesuatu yang bermanfaat juga bisa dilakukan.
Pada kegiatan ini pula, para panitia menyiapkan 200 stand jualan untuk UMKM. "Ukuran 3x3 dan siapa saja bisa menyewa tenan dengan harga Rp5 juta. Namun jika belum memiliki modal atau tenant pemula bisa membayar dengan cara sistem bagi hasil dan bisa dibayar perhari sesuai yang dihasilkan saat berjualan dengan total Rp5,5 juta," jelasnya.
Di event ini panitia juga akan menggalang dana dakwah ekonomi syariah yang nantinya akan digunakan sebagai dana pembinaan dan pelatihan bisnis babi pemula serta penanggulangan penyakit sosial.
Ada berbagai gerakan yang akan dihadirkan, pertama Gerakan Akselerasi Pengembangan Ekonomi Syariah (Garda Appisara). Ke dua ada Penanggulangan Penyakit sosial atau Gerakan Apresiasi Dakwan Antisipasi dan Rehabilitasi Penyakit Sosial (Garda Arena Sial). Dan ke tiga Gerakan Penanggulangan Membuang Makanan (Garda Makmun) yang akan dibarengi dengan launching program anti mubassir.
"Semoga banyak darmawan bersedekah.
Untuk harga masuk di lokasi event hanya Rp5 ribu dengan biaya parkir seikhlasnya.
Kita berharap event ini berkelanjutan ke depannya," tutupnya. (Hikmah/B)