MAKASSAR, RAKSUL - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulawesi Selatan berupaya menciptakan ruang demokrasi dalam Pemilihan Gubernur Sulsel agar berjalan baik tanpa adanya kolom kosong pada November mendatang.
"Kami ingin ada ruang demokrasi tercipta dengan baik. Apapun itu, kami ingin menjadi pembelajaran politik," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu PKB Sulsel, Syamsu Rizal.
Mantan Wakil Walikota Makassar ini menyebutkan bahwa Pilgub saat ini menjadi pembelajaran dan akan terus memantau konstelasi politik hingga pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Agustus nanti.
"Intinya, kita pelajari betul konstelasi ini, karena Sulsel menjadi laboratorium politik yang aktual. Beberapa daerah juga mengalami hal yang sama, sehingga kita perbanyak konsultasi," ujarnya.
Bahkan, kata Daeng Ical (sapaan akrab Syamsu), Ketua DPW PKB Sulsel, Azhar Arsyad, saat ini berada di Jakarta untuk menyampaikan perkembangan politik di Sulsel.
"Pak Ketua sedang berada di Jakarta untuk menyampaikan hal-hal aktual, karena ini berkaitan juga dengan Pilkada di beberapa daerah, termasuk Pilwalkot dan beberapa daerah strategis lainnya," tuturnya.
Hampir dipastikan bahwa PKB menjadi penentu dalam Pilgub apakah akan ada kolom kosong atau tidak. Daeng Ical menyebutkan bahwa sampai saat ini baru satu partai yang mengeluarkan rekomendasi B1-KWK, yaitu Demokrat, sementara partai lain baru sebatas wacana.
"Bisa hampir dipastikan menjadi penentu, tapi partai lain juga menjadi penentu. Namun belum didaftarkan, nanti keluar B1-KWK, baru bisa dibilang, itu pun masih bisa berubah," jelasnya. (Fahrullah/B)