Prof Sufirman menyebut baik secara kelembagaan maupun mahasiswa telah ada komitmen dalam mendukung Palestina.
"Rangkaian pembinaan keagamaan dan kemanusiaan telah ditanamkan ke mahasiswa sejak awal kuliah," tukasnya.
Sedangkan, Ketua Pembina Yayasan Wakaf, UMI Prof Mansyur Ramly mengaku UMI juga berupaya menghindari kemungkinan terbawa arus yang bertentangan dengan nilai khittah.
Konsepsi persaudaraan UMI tetap menganut ukhuwah islamiyah, sehingga UMI peduli persepsi masyarakat yang memandang UMI terkait lembaga atau orang yang dinilai terkoneksi Israel.
"Prinsip UMI sebagai terbuka untuk pergaulan internasional. Tapi hal herkaitan afiliasi israel haram hukumnya," lanjutnya.
Ketua Yayasan Wakaf UMI, Prof Masrurah Mokhtar turut bersepakat dengan hal yang disampaikan keduanya.UMI kini lebih selektif dalam menjalin hubungan internasional.
"Disisi lain, penguatan terhadap sivitas akademika dan mahasiswa juga dipertegas," ucapnya. (Yadi/A)