MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Balai Bahasa Provinsi (BBP) Sulawesi Selatan dan BASAsulsel Wiki (bagian dari BASAibu Wiki) sukses menyelenggarakan acara festival budaya dan bahasa bertajuk Baruga Bahasa di Benteng Fort Rotterdam, Makassar.
Acara ini dimeriahkan lomba baca puisi dan lomba komedi tunggal dalam bahasa Bugis dan Makassar. Lomba-lomba ini terdiri dari tiga kategori yakni SMP, SMA, dan Mahasiswa/Masyarakat Umum. Seluruh peserta lomba juga sama sekali tidak dipungut biaya pendaftaran.
Koordinator Program Acara BASAsulsel Wiki, Muhammad Aqram Syauqi Larigau menjelaskan tujuan penyelenggaraan Festival Baruga Bahasa ini adalah sebagai kampanye agar anak-anak bisa menggunakan bahasa daerahnya dengan baik.
"Melalui acara ini juga, kami berharap agar nak-anak muda bisa menjaga laku semangat untuk berkarya sekaligus bersama-sama melestarikan bahasa daerah masing-masing,” ujarnya.
Total peserta yang mengikuti festival Baruga Bahasa sendiri mencapai 47 orang dan datang dari beberapa wilayah. Mulai dari Kota Makassar, Kota Parepare, Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Kepulauan Selayar, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Jeneponto, bahkan D.I. Yogyakarta. Rinciannya yakni 37 peserta untuk lomba baca puisi, dan 19 peserta untuk lomba komedi tunggal.
Dewan juri kedua lomba adalah Prof. Penulis sekaligus Akademisi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddi, Muhlis Hadrawi. Penyuluh Bahasa Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan, Wahidah. Dosen Fakultas Sastra dan Bahasa Universitas Negeri Makassar, Aswati Asri. Peneliti di Balai Bahasa Sulawesi Selatan, Azis Nojeng, Ketua Himpunan Pelestari Bahasa Daerah HPBD Sulsel, Sastrawan Ibe S. Palogai serta Nur Hidayat Akbar dari komunitas Standupindo Makassar.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan (BBP Sulsel), Dr. Ganjar Harimansyah, berharap agar helatan yang diinisasi oleh BASAsulsel Wiki dan rumah budaya Rumata’ ArtSpace ini bisa menjadi program tahunan.
Pihaknya juga memberi dukungan penuh untuk penyelenggaraan Baruga Bahasa 2024 sebab sesuai dengan program BBP Sulsel yakni perlindungan bahasa daerah di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
“Ini sangat bagus dalam rangka menggalakkan generasi muda untuk semakin mencintai bahasa daerahnya melalui platform lomba baca puisi dan komedi tunggal berbahasa Bugis dan Makassar. Tentunya ini sangat mendukung program pemerintah yakni Merdeka Belajar untuk revitalisasi bahasa daerah,” papar Ganjar.
“Kami ingin generasi muda sebagai pewaris bahasa daerah untuk semakin mencintai bahasa daerahnya. Dan yang lebih penting dari itu, mau menggunakan bahasa daerah dalam komunikasi sehari-hari,” imbuhnya.
Acara pengumuman dan penyerahan hadiah yang berlangsung mulai pukul 19.30 Wita dimeriahkan oleh pertunjukan sinrilik dari Arif Dg. Rate. Turut pula musikalisasi puisi dari siswa-siswi SMKN 2 Gowa, serta penampilan dari dua penyanyi yang populer di situs berbagi video Youtube lantaran rutin menyanyikan lagu-lagu daerah bahasa Makassar yakni Muhammad Alifi dan Safira. (Hikmah/B)