MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Demi menciptakan Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) berjalan dengan damai, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Enrekang menggelar kegiatan Pengawasan Pemilu Partisipatif dengan mengundang 45 orang penyuluh agama se-Kabupaten Enrekang, di Villa Bambapuang, Senin (29/7).
Komisioner Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan, Saiful Jihad menyampaikan penyuluh agama memiliki pengaruh signifikan karena mereka sering berinteraksi langsung dengan masyarakat.
"Penyuluh agama berperan strategis untuk melakukan sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif karena mereka merupakan tokoh masyarakat yang suaranya biasanya didengar masyarakat," ungkap Saiful Jihad.
Saiful Jihad juga menyebutkan pentingnya menjaga netralitas aparatur sipil negara (ASN) dalam setiap tahapan pemilu. Menurutnya, penyuluh agama dapat memainkan peran kunci dalam mensosialisasikan pentingnya netralitas.
"Agar proses pemilu berlangsung adil dan transparan," ucapnya.
Saiful Jihad berharap agar kegiatan serupa dapat dilanjutkan secara berkesinambungan di masa mendatang. Ia meyakini bahwa keterlibatan penyuluh agama akan memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengawasan pemilu.
"Ini juga menjadi momentum untuk mempererat kerjasama antara Bawaslu dan berbagai pihak dalam rangka memastikan pelaksanaan pemilu yang bersih dan akuntabel," jelasnya.
Bawaslu Kabupaten Enrekang berkomitmen untuk terus melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam pengawasan pemilu untuk menciptakan proses demokrasi yang lebih baik. Dengan diharapkan dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam mendorong partisipasi masyarakat secara aktif dalam pengawasan pemilu.
"Dengan melibatkan penyuluh agama, diharapkan sosialisasi mengenai pengawasan pemilu dapat menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat," jelasnya . (Fahrul/B)