Sejalan dengan hal tersebut, Asisten II Bagian Perekonomian, Bp. dr. Muhammad Ichsan Mustari, yang mewakili Pj. Gubernur Sulawesi Selatan, juga mengonfirmasi tantangan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di wilayah Sulampua berupa ketergantungan terhadap sumber daya alam.
Menurutnya pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dapat diwujudkan dengan tiga strategi, yakni revitalisasi sektor penyumbang pertumbuhan konvensional, identifikasi sumber pertumbuhan ekonomi baru, dan memperkuat ketahanan dan pemberdayaan sosial.
"Sehubungan dengan hal tersebut, dibutuhkan sinergi antar berbagai pemangku kepentingan. Harapannya, seluruh langkah bersama dapat mewujudkan visi Indonesia Maju 2045," ujarnya
Perwakilan Pengurus Pusat ISEI, Prof. Bustanul Arifin mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan harus memanfaatkan ilmu pengetahuan dan inovasi guna meningkatkan produktivitas ekonomi. Di sisi lain, kapasitas produksi Indonesia masih perlu dioptimalkan guna meningkatkan produktivitas pertanian.
"Oleh sebab itu, dibutuhkan transformasi ekonomi yang didorong melalui insentif inovasi dan teknologi. Dalam jangka pendek, ekonomi Sulampua dengan competitive advantagedari sisi agromaritim memiliki potensi KAD dengan daerah lain melalui skema contract farming. Selain itu, kedepan diharapkan terdapat hilirisasi investasi unggul berupa industri pangan fungsional, terutama di bidang pertanian, perkebunan, dan kelautan," jelasnya. (Hikmah/A)