MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan (BI Sulsel) bersama dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Makassar menggelar Seminar Nasional Call for Paper: Aksinomi Sulampua.
Seminar Nasional yang mengusung tema Optimalisasi dan Transformasi Ekonomi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan”, dengan fokus pada tiga sub tema, antara lain blue economy,transformasi digital, serta hilirisasi SDA dan pangan inklusif.
Kegiatan ini merupakan puncak rangkaian kegiatan Aksinomi Sulampua 2024, melengkapi forum akademisi serta lomba penulisan karya ilmiah.
Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda memaparkan terkait perekonomian Nasional dan Sulampua Triwulan II 2024 yang cenderung membaik ditengah tantangan geopolitik global.
Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang masih meningkat, tingkat inflasi yang mereda, serta kondisi intermediasi perbankan yang masih meningkat.
"Salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi Sulampua adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti nikel dan tembaga. Dalam jangka panjang, hal ini tentu menjadi ancaman bagi pertumbuhan ekonomi Sulampua. Di sisi lain, wilayah Sulampua memiliki keuntungan geografis berupa wilayah maritim yang dapat dimaksimalkan potensinya," ujar Rizki Rabu (31/7/2024)
Oleh sebab itu, menurut Rizki perlu dilakukan berbagai transformasi ekonomi melalui identifikasi sumber pertumbuhan ekonomi baru yang dapat menjadi penopang perekonomian.
"Keuntungan kompetitif Sulampua berupa wilayah maritim perlu dioptimalkan pemanfaatannya, baik dari sisi ruang maupun sumber dayanya. Harapannya, hal tersebut dapat memberikan multiplier effect yang tinggi kepada masyarakat serta dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Sulampua yang berkelanjutan," ungkapnya