Tak sampai di situ, Ihdar juga menuturkan jika problem 'Uang Panai 2' semakin kompleks dengan hadirnya Tuming-Abu. Mereka berdua menghadirkan jasa konsultasi Uang Panai’ yang bernama PATTUMBU’.
"Perusahaan jasa konsultasi ini didirikan oleh Tumming dan Abu setelah sukses membantu Ancha mengumpulkan Uang Panai’ di film pertama," bebernya.
Sementara Tumming, sebagai pemain film Uang Panai mengatakan jika penayangan film 'Uang Panai 2' merupakan ajang nostalgia dengan penonton. Sebab, setelah 8 tahun terhenti, akhirnya film lokal ini kembali membersamai warga yang sudah lama menunggu lanjutan film 'Uang Panai 1'.
"Jadi kalau dulu mungkin masih SMP mereka nonton uang panai satu, sekarang mereka sudah kuliah. Nah, di sinilah momen nostalgia yang hadir dari para penggemar uang panai," ungkapnya.
Selain Nostalgia, Tumming juga mengatakan kalau film 'Uang Panai 2' merupakan tayangan yang diperuntukkan bagi semua kalangan.
"Sehingga, untuk mengenal budaya lokal Bugis-Makassar tentang uang panai bisa diketahui lewat film ini," terangnya.
Sekedar diketahui, film ini memiliki pesan moral mengenai lelaki bugis. Dimana film 'Uang Panai 2' bukan hanya bercerita tentang usaha dan perjuangan seorang pria memenuhi syarat nikah perempuan Bugis-Makassar. Tapi ada juga pesan tersirat tentang karakter laki-laki Bugis-Makassar.