MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Bakal calon bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam (Ibas) mampu melampaui elektabilitas calon petahana Budiman empat bulan jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak.
Ini berdasarkan survei Lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei Pilkada Luwu Timur (Lutim) 2024.
Survei digelar pada 3 sampai 6 Juni 2024 dengan melibatkan 440 responden. Para responden dipilih secara acak atau multistage random sampling.
Metode survei dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Adapun margin of error survei ini sebesar 4,8%.
Dalam temuan LSI, elektabilitas Ibas 44,3% terpaut 10% lebih dengan Budiman dalam simulasi dua kandidat. Budiman hanya mengantongi dukungan 33,2%, sedangkan tidak jawab dan belum tahu 22,5%.
“Dengan data Juni 2024, pertarungan Pilkada Luwu Timur per saat dilakukan survei hanyalah pertarungan head to head dua tokoh yaitu Budiman versus Ibas. Pertarungan antara petahana dan penantang," kata peneliti senior LSI, Ikrama Masloman.
Selain mengenai elektabilitas, survei LSI Denny JA juga menunjukan bahwa isu ekonomi menjadi faktor penting bagi masyarakat Luwu Timur saat ini. Hasilnya sebesar 28% menyatakan persoalan ekonomi menjadi hal yang butuh perhatian.
“Disusul masalah pertanian, yang secara spesifik masalah pertanian juga berhubungan dengan aktivitas mereka dalam peningkatan nilai tambah ekonomi. Sehingga jika ditabulasi masalah ekonomi di atas 50%,” ujarnya.
Ikram menuturkan, ada sejumlah alasan mengapa potret survei ini mengunggulkan Ibas, ketimbang Budiman sebagai petahana. Dikarenakan approval rating Ketua DPC PDIP Lutim itu di Bawah 70 persen.
Budiman dinilai sangat berhasil/cukup berhasil 63,1%, kurang berhasil/tidak berhasil sama sekali 26,8% dan tidak jawab 10,1%. Sementara Akbar dinilai sangat berhasil/cukup berhasil 33,6%, kurang berhasil/tidak berhasil sama sekali 26,4 dan tidak jawab 40%.
"Selain itu, tingkat menginginkan kembali Budiman dan Akbar berada di Bawah 50 persen. Sementara status aman petahana itu berada di atas 50% jika head to head," beber Ikram.
Tidak menginginkan Budiman 35% dan Akbar 35,5%, menginginkan Kembali Budiman 36,5% dan Akbar 14,8% dan tidak tahu/tidak jawab Budiman 28,5% dan Akbar 49,7%.
Ikram melanjutkan, Ibas dianggap lebih mampu memajukan Luwu Timur, sebesar 48,5% memilih Ibas dan Budiman dipilih sebesar 30,2%.
"Ibas juga diuntungkan oleh sentimen publik yang menilai daerah gini gini aja sebesar 50,8% menilai kehidupan mereka selama 5 tahun ke belakang sama saja, dan 10,3 % menyatakan kehidupan mereka lebih buruk," kuncinya. (Fahrullah/B)