MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Ketua DPW PKS Sulsel, Muh Amri Arsyid dan Ketua DPC Partai Demokrat Kota Makassar, Adi Rasyid Ali atau ARA, percaya diri (PeDe) maju berpasangan di Pilwalkot Makassar 2024, yang akan digelar pada 27 November mendatang.
Manuver kedua kader PKS dan Demokrat ini dinilai hanya mencari panggung. Pasalnya, hasil survei terbaru menempatkan mereka di posisi terbawah dibandingkan dengan pasangan lainnya.
Pengamat politik Universitas Bosowa (Unibos) Makassar, Arief Wicaksono, menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mencalonkan diri di Pilkada sesuai dengan peraturan KPU. "Hak warga negara sekaligus hak pimpinan partai. Kita tidak bisa intervensi," ujarnya, Jumat (2/7/2024).
Terkait adanya anggapan bahwa pencalonan mereka hanya mengganggu calon lain, Arief menyebutkan bahwa sebagai calon wali kota yang sudah memiliki kesepakatan dengan bakal calon wakil, seperti Munafri Arifuddin yang hampir pasti berpasangan dengan Aliyah Mustika Ilham, dukungan dari partai-partai seperti Golkar, Demokrat, dan Perindo sudah hampir pasti.
Menanggapi hal ini, Arief Wicaksono menyatakan bahwa calon yang kekurangan kursi akan mencari dukungan dari partai lain jika memungkinkan. "Yang pasti, mereka masih kekurangan kursi dan rentan ditinggalkan oleh parpol yang sudah ada," tuturnya.
Dari data yang dihimpun wartawan harian Rakyat Sulsel, survei terakhir yang dipublikasikan oleh Lembaga Konsultan dan Riset Politik Nurani Strategic Consulting menunjukkan temuan terbaru jelang Pilwali Makassar 2024.
Di lima besar top elektabilitas, Munafri Arifuddin masih memimpin dengan 31,7 persen, disusul Rusdin Abdullah dengan 18,4 persen, Indira Jusuf Ismail 15,6 persen, Andi Seto Asapa 9,5 persen, dan Rahman Bando dengan 7,4 persen. Nama Adi Rasyid Ali dan Muh Amri tidak masuk dalam survei tersebut.
Untuk tingkat elektabilitas berturut-turut, Aliyah Mustika Ilham memiliki 5,4 persen, Irwan Adnan 2 persen, Sri Rahmi 1,2 persen, Azhar Arsyad 0,8 persen, Amri Rasyid 0,4 persen, Ahmad Susanto 0,2 persen, dan yang tidak menjawab 7,4 persen.
Survei yang dilakukan oleh Script Survei Indonesia (SSI) menunjukkan hasil serupa, dengan Munafri tetap di posisi teratas dengan 25,20 persen, diikuti oleh Indira Jusuf Ismail dengan 17,20 persen. Di bawahnya ada Andi Rachmatika Dewi dengan 12,80 persen, Rahman Pina dengan 8,00 persen dan Rusdin Abdullah dengan 4,40 persen.
Adi Rasyid Ali (ARA) dan Muh Amri Arsyid menyepakati untuk berduet di Pilwali Makassar di tengah wacana pasangan Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham. "Kami menyepakati siapa yang akan menjadi calon wali kota atau calon wakil wali kota. Persoalan siapa yang menjadi 01 dan 02 akan kami bicarakan nanti," ujar ARA.
ARA dan Amri bertemu dengan Ketua DPD Demokrat Ni'matullah di DPRD Sulsel, Kamis (1/8), untuk menyampaikan kesepakatan mereka. "Kedatangan kami ke kantor Pak Ni'matullah adalah untuk bersilaturahmi dan menyampaikan progres dari koalisi kami," ujar ARA.
Mereka juga berencana membangun komunikasi dengan partai lain dan tidak terpengaruh dengan wacana Aliyah yang akan menjadi calon wakil Munafri Arifuddin di Pilwalkot Makassar.
"Kami juga akan bersilaturahmi dengan partai lain. Pertemuan ini sangat penting. Tidak masalah, Ibu Aliyah punya hak untuk berbicara dan beropini," pungkasnya. (Yadi/B)