Muhammad Juari, kepala yayasan LKSA An-Nashar, menyampaikan apresiasinya terhadap program ini. "Pelatihan yang diberikan sangat bermanfaat bagi anak-anak kami. Mereka mendapatkan keterampilan baru yang dapat digunakan untuk menciptakan peluang usaha sendiri. Kami sangat berterima kasih atas kontribusi yang luar biasa dari tim PKM Universitas Dipa Makassar," ujarnya.
Program ini berhasil mencapai hasil yang mengesankan. Evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman dan keterampilan remaja terkait bioentrepreneurship dan pemasaran digital. Sistem akuaponik yang diterapkan berhasil mengolah limbah plastik menjadi media tanam yang produktif, menghasilkan panen sayuran dan ikan lele yang dapat dipasarkan. Keberhasilan ini memberikan sumber pendapatan tambahan bagi panti asuhan dan mengajarkan remaja tentang pentingnya inovasi dan keberlanjutan.
Kevin Richardson, Ketua Tim PKM Universitas Dipa Makassar, berharap program ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih besar di masa depan.
"Kami berharap program ini dapat menjadi model bagi lembaga lain yang ingin menerapkan konsep serupa dan menciptakan perubahan positif bagi remaja panti asuhan di seluruh Indonesia," katanya.
Selain pelatihan dan pendampingan, kegiatan ini juga dipublikasikan di berbagai media online, meningkatkan visibilitas dan apresiasi terhadap upaya inovatif yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Dipa Makassar.
Publikasi ini tidak hanya memperkuat posisi program tetapi juga menginspirasi banyak pihak untuk berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat.