Hal senada dikemukakan Direktur PT Cipta Agri Pratama, Rio Erlangga. Ia menuturkan, tahap pertama ekspor ke Timur Tengah, Dubai yakni jaringan Lulu Hipermart yang memiliki supermarket di 260 negara. Setelah itu baru akan menyasar pasar Asia.
"Target pertama kita ketika produksi di Sulsel sudah memenuhi standar kualitas ekspor ke Dubai 300 kontainer per bulan. Setelah itu market pisang cavendish di China sebanyak 500 kontainer kebutuhannya per bulan," tutur Rio Erlangga.
Ia menjelaskan, kebutuhan yang besar harus diimbangi dengan luasan produksi yang juga bisa memenuhi kebutuhan. Apalagi menurutnya, sudah ada beberapa kabupaten/kota yang menanam pisang cavendish seperti Pinrang, Pangkep, Maros, dan Luwu.
"Sudah 4 kabupaten yang berjalan, kalau di Bone sudah tersebar di Mare, Kahu, Lappariaja, sudah mulai banyak. Produksi Sulsel rencana target kita 500 ribu hektare akan dipenuhi, karena dalam waktu dekat ini 20 ribu hektare akan kita tanam secara terus menerus," jelas Rio Erlangga.
Sementara itu, Komisaris Utama PT Cipta Agri Pratama, Chandra menegaskan, seluruh perusahaannya memberikan komitmen dan jaminan harga kepada petani pisang. Bahkan petani dikontrak selama 5 tahun.
"Kita jamin bagi petani yang menanam pisang cavendish, dan harus mengikuti SOP. Kami jamin 1000 persen, tidak akan ada perubahan harga lagi," tegas Chandra.
Panen perdana pisang Cavendish di Desa Tellongeng, Kecamatan Mare, turut dihadiri oleh Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian R Djajadi bersama pejabat utama (PJU) Polda Sulsel dan Pj Bupati Bone, Andi Islamuddin. (Enal)