MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Program Studi Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Fajar, berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Mesir, mengadakan webinar bertajuk “Mesir Sebagai Mitra Dagang Strategis Indonesia di Tengah Isu Deglobalisasi Perekonomian Dunia Akibat Praktik Friend shoring” Sabtu, 3 Agustus 2024.
Webinar ini adalah lanjutan agenda Program Studi Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Fajar yang ketiga, diadakan secara daring melalui Zoom Meeting dan dihadiri oleh kurang lebih 50 peserta.
Narasumber dalam Webinar ini adalah Muchamad Syahran Bhakti, S.E., M.Si, yang saat ini menjabat sebagai Atase Perdagangan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Mesir di Kairo dan Muhammad Fikri Amra, S.IP., M.H.I selaku dosen Prodi HI Unifa sebagai moderator yang memandu diskusi.
Webinar dibuka oleh sambutan Ketua Program Studi Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Fajar, Andi Meganingratna S.IP., M.Si., yang menyampaikan pentingnya kegiatan seperti ini diselenggarakan agar menambah referensi dan wawasan bagi mahasiswa serta penstudi Ilmu Hubungan Internasional, tidak hanya di lingkup Universitas Fajar saja namun juga di Indonesia.
Kegiatan kemudian dilanjutkan oleh presentasi Narasumber yang memaparkan bagaimana hubungan baik antara kedua negara yaitu Indonesia dan Mesir yang telah terjalin sejak lama, dan pertimbangan secara Geopolitik mengapa Mesir dianggap sebagai mitra dagang strategis bagi Indonesia.
"Letak wilayah yang strategis ditunjang oleh jalur terusan Suez yang menjadi kekuatan politik bagi Mesir di kawasan sehingga Indonesia melihat ini sebagai pertimbangan utama dalam peningkatan hubungan bilateralnya" ungkapnya.
Selanjutnya, Syahran juga menjelaskan bagaimana kita dapat memahami praktik- friendshoring sebagai sebuah keniscayaan oleh kondisi yang ada saat ini. Dalam penjelasan nya ia mengatakan bahwa "Adanya praktik ini tentunya untuk stabilitas arus dagang antar negara yang telah terhubung sejak lama dalam rangka meminimalisir potensi risiko dan ketergantungan pada negara-negara tertentu, terlebih jika melihat pada ketidakstabilan konstalasi politik internasional belakangan ini" sambungnya.
Setelah pemaparan pembicara, acara dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab antara peserta dengan pembicara yang dipandu oleh moderator. Diskusi berlangsung menarik, di mana selain tanya jawab antara peserta yang sebagian besar adalah mahasiswa dengan narasumber, para staf dan pegawai KBRI Kairo yang berkesempatan hadir juga ikut berkomentar dalam diskusi kali ini. (*)