Silaturahmi dengan Tokoh Adat dan Penggiat Budaya Bone, Ini Pesan Kapolda Sulsel 

  • Bagikan

"Tujuan ini telah lahir di budaya kita. Artinya jauh sebelum tujuan pendidikan ini ditemukan oleh para ahli, kita masyarakat Bone telah mendidik anak-anak kita seperti ini," ujarnya lagi.

"Saya sangat ingat, bagaimana orang tua kita mendidik sejak kecil dengan pendekatan KeTuhanan, harus shalat dengan baik, harus tamat mengaji, dan semuanya adalah kewajiban, yang ditumbuhkan bersama oleh orang tua kita," tambahnya. 

"Sehingga orang Bone malu rasanya jika usia tamat SD belum tamat mengaji. Itulah kesamaan yang terbangun dari sebuah prinsip yang sama. Apalagi bicara kemandirian. Budaya Bone mendidik kemandirian kepada anak-anaknya dengan mempekernalkan yang namanya usaha. Contoh kecil saat mengaji, kita diwajibkan mengisi air gentong guru mengaji kita, ke sekolah tanpa diantar dan diajarkan bertanggungjawab," tuturnya lagi.

"Begitulah budaya mengajarkan kita, tanpa sebuah kurikulum tertulis seperti sekarang ini. Olehnya itu, jadikanlah budaya ini sebagai sebuah kekuatan, kebanggaan yang terus menjadi sebuah alat pemersatu dalam keadaan apapun. Apalagi saat ini banyak agenda yang memerlukan kekuatan budaya untuk memelihara persatuan," jelas Irjen Pol Andi Rian R Djajadi lebih rinci.

Ia juga menambahkan terkait agenda politik nasional yang telah dilalui, Pemilu dan tidak lama lagi akan ada agenda politik yang sangat sensitif yakni Pilkada.

"Mari bangga dengan keadifan lokal kita yang memberikan cermin betapa indah bahasa dan perangai yang lahir dari budaya itu, seperti budaya Bone yang amat sangat terhormat," ujarnya. 

"Sebagai putra Bone, saya mengajak kepada seluruh tokoh adat, penggiat budaya serta seluruh masyarakat Bone, untuk bersama-sama menjaga daerah ini, menjaga Sulawesi Selatan,  dan bekerjasama dalam mengawal pembangunan serta memelihara situasi kamtibmas daerah kita," pungkasnya. (Enal)

  • Bagikan

Exit mobile version