MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Bakal calon Gubernur Sulsel, Moh Ramdhan "Danny" Pomanto, bersama calon Wakilnya Azhar Arsyad, telah siap dengan segala persiapan untuk berlaga di Pilgub Sulsel 2024. Pasangan ini bermodalkan kekuatan rakyat dan doa, siap menantang Andi Sudirman Sulaiman (ASS) dan Fatmawati Rusdi pada Pilkada serentak 27 November mendatang.
Kekuatan pasangan ini diperlihatkan saat pernyataan sikap bersama partai koalisi PDIP, PPP, dan PKB yang digelar dalam bentuk silaturahmi di kediaman Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, Minggu malam, (4/8/2024).
Dalam acara tersebut, Danny Pomanto dan Azhar Arsyad menyapa para hadirin dan menyampaikan bahwa pasangan mereka, dengan sebutan "DIA," memiliki tagline "Save Sulsel." "Insya Allah, semua proses secara serentak kita akan lakukan. Terima kasih PDIP atas idenya. Saya kira malam hari ini kita santai-santai saja, tidak perlu formal," kata Danny.
"Salah satu agendanya adalah memperkenalkan tagline Save Sulawesi Selatan," sambung Wali Kota dua periode itu. Danny juga mengucapkan terima kasih kepada para koalisi yang hadir, menekankan bahwa kehadiran mereka memperlihatkan kekompakan jelang Pilkada. "Kehadiran kita semua ini saya ucapkan terima kasih, semakin mengkompakkan tim," ungkapnya.
Danny melanjutkan bahwa partai koalisi ini adalah kendaraan menuju Pilgub, sehingga selalu mengedepankan budaya Sipakatau, Sipakainge, dan Sipakalebbi. Danny-Azhar juga digambarkan sebagai pahlawan super dalam film yang ingin menyelamatkan demokrasi di Sulsel, khususnya Pilgub. "Kami berdua memakai tagline DIA Baik Untuk Semua. Selamatkan Sulsel saya pikir bagian emosional dari masyarakat hari ini," tegasnya.
Ia pun meminta izin kepada partai pengusungnya untuk memakai slogan tersebut disertai tagar #saveSulsel. "Tapi saya ingin mohon izin ke partai pengusung menggunakan slogan itu serta kata #saveSulsel," tandasnya.
Sementara itu, bakal calon Wakil Gubernur Sulsel, Azhar Arsyad, merasa tersanjung dengan adanya silaturahmi tersebut. Bahkan, dalam acara tersebut, Ketua DPW PKB Sulsel ini memanggil Mohammad Ramdhan Pomanto dengan sebutan Pak Gubernur Sulsel. "Ini merupakan pertemuan pertama setelah deklarasi sebagai pasangan Pilgub Sulsel, saya merasa tersanjung," katanya.
Dengan resminya berpasangan pada Pilgub Sulsel mendatang, Azhar Arsyad berharap apabila ditakdirkan memimpin Sulsel ke depannya, chemistry di antara mereka akan terus terjaga. "Mudah-mudahan chemistry berlanjut bukan hanya hari ini tapi sampai 10 tahun yang akan datang," harapnya.
Wakil Ketua Umum DPP PPP, Amir Uskara, dalam sambutannya meminta doa semua pihak agar pasangan ini dapat meraih kemenangan di Pilgub Sulsel dan juga di Pilwalkot Makassar. "Pak Danny Pomanto sudah pantas naik kelas karena selama 10 tahun memimpin Kota Makassar dinilai berhasil," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDI Perjuangan Sulsel, Iqbal Arifin, menyampaikan bahwa kekuatan di Pilgub dan Pilwalkot ini sangat besar. "Ada tiga partai politik ini mewakili nasionalisme religius. Danny-Azhar untuk rakyat. Apalah kalau kita bicara kota," ungkap Iqbal Arifin.
Diketahui, ketiga partai ini bersepakat untuk berkoalisi di Pilgub Sulsel 2024 maupun di Pilwalkot Makassar 2024. Ketiga partai tersebut telah bersepakat untuk mempaketkan Danny-Azhar di Pilgub dan Indira-Ilham di Pilwalkot Makassar.
Secara terpisah, pengamat politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Sukri Tamma, menilai kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan semakin menarik dengan munculnya pasangan Danny-Azhar. "Mereka sama-sama punya pengalaman. Pak Danny di pemerintahan, Pak Azhar di politik legislatif," katanya.
Akademisi Unhas tersebut menilai bahwa duet antara Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, dan Ketua PKB Sulsel, Azhar Arsyad, akan menjadi penantang kuat bagi pasangan Andi Sudirman dan Fatmawati. "Ini menjadi pasangan kuat mengimbangi adanya isu calon tunggal ASS-Fatma melawan kotak kosong. Saya kira ini kuat, ditambah kekuatan rakyat," tuturnya.
Lanjut dia, yang paling penting sekarang adalah bahwa ada upaya untuk tidak terjadi kotak kosong. Ketika pasangan ini muncul, sudah pasti akan ada penantang kuat. Dengan kehadiran pasangan Danny-Azhar, sudah pasti akan menghilangkan kotak kosong. Selain itu, Sukri menganggap paket ini bisa menjadi penantang kuat bagi pasangan Andi Sudirman Sulaiman (ASS)-Andi Fatmawati yang sejak awal sudah mendeklarasikan pencalonan.
"Kehadiran sosok Danny Pomanto punya kemampuan untuk mengkapitalisasi sentimen anti kotak kosong yang masih kuat di tengah masyarakat," sebutnya. Ditambah, Azhar dengan dukungan partainya di PKB yang juga mulai gencar mewacanakan isu serupa jelang pendaftaran bakal calon kepala daerah ini.
Jika mereka menjadi satu-satunya pasangan yang menantang pasangan Andi Sudirman Sulaiman – Fatmawati Rusdi, maka ada kemungkinan besar bahwa sentimen anti kotak kosong akan berkumpul di sini. "Karena mereka dilihat sebagai representasi yang berbeda dari arus utama," tambahnya.
Sukri menekankan bahwa sentimen anti kotak kosong dapat menjadi modal besar bagi pasangan Danny-Azhar jika mereka dapat memanfaatkannya dengan baik. Selain itu, potensi adanya head to head di Pilgub Sulsel menjadi keuntungan bagi Wali Kota Makassar dua periode itu. "Dalam posisi head to head seperti ini, sentimen tersebut bisa menjadi kekuatan yang signifikan dan membawa pasangan ini bersaing secara serius di Pilgub 2024," ujarnya. (Yadi/B)