TAKALAR, RAKYATSULSEL - Harapan masyarakat Kabupaten Takalar agar calon Bupati petahana, Syamsari Kitta kembali bertarung dan memenangkan Pilkada Takalar 2024, semakin tidak terbendung.
Hal itu terbukti saat Syamsari Kitta mengukuhkan Tim Pemenangan di Desa Laikang, Kecamatan Mangarabombang, Senin (5/08/2024). Pengukuhan tim pemenangan yang dilakukan Syamsari "dibanjiri" tokoh Mangarabombang.
Di antaranya, mantan camat Mangarabombang, Daeng Mile, mantan Kepala Desa Laikang, Laidi Daeng Nai, Ahmad Nyengka, putra Mangarabombang yang juga anggota DRPD terpilih Partai Gelora serta belasan tokoh masyarakat Desa Laikang. Hadir pula politisi PKS, Ahmad Jaiz.
Syamsari Kitta dalam orasi politiknya menegaskan Laikang merupakan sebuah wilayah yang masyarakatnya menjunjung tinggi adat istiadat Laikang pada khususnya, kata Syamsari, menyimpan banyak catatan sejarah penting. Oleh karena itu, di era pemerintahannya, dia berjuang penuh untuk memekarkan wilayah Laikang menjadi sebuah kecamatan.
"Alhamdulillah, Laikang bisa mekar menjadi kecamatan. Saat menjabat Bupati, saya membentuk Kecamatan Laikang sebagai wilayah tersendiri yang memiliki rumpun budaya serta adat istiadat yang agak berbeda dengan sebagian desa desa di Kecamatan Mangarabombang, dan itu kita junjung tinggi dan harus dilembagakan melalui lembaga pemerintahan sekalipun hanya sekadar kecamatan," kata Ketua DPW Sulsel Partai Gelora ini.
Sementara itu, Ahmad Sahid Daeng Nyengka yang merupakan legislator terpilih DPRD Takalar dari Partai Gelora dalam orasi politiknya mengatakan, dorongan publik kepada Syamsari Kitta untuk maju kembali sangat besar. Hal itu, kata dia, membuktikan bahwa kerja-kerja pemerintahan dan politik Syamsari telah terbukti di Butta Panrannuangku itu.
"Di periode pertama, banyak program pro rakyat yang telah dieksekusi oleh Syamsari Kitta," kata Ahmad Sahid.
Dia mengatakan, masyarakat butuh mengetahui prestasi-prestasi yang telah ditorehkan oleh Syamsari selama menjabat pada periode 2017-2022. Menurut Ahmad, dengan tangan dinginnya, Syamsari berhasil menata daerah dengan baik dalam kondisi saat itu dilanda pandemi Covid-19.
"Pemerintah Syamsari didera oleh masa sulit karena adanya pandemi Covid-19 yang melumpuhkan semua sektor. Tapi, dengan kepiawaiannya, kondisi itu bisa dilewati dengan baik," imbuh dia.
Salah satu kebijakan pro rakyat yang dilaksanakan oleh Syamsari adalah pelayanan kesehatan gratis. Ahmad mengatakan, Syamsari mengambil kebijakan tidak biasa dengan menanggung dan membayar iuran BPJS Kesehatan bagi warga Takalar.
"Tiap tahun alokasi anggaran untuk BPJS Kesehatan senilai Rp 80 miliar lebih. Bila ini dialihkan ke infrastruktur jalan, maka bisa membangun puluhan kilometer tiap tahun. Tapi, Syamsari lebih mengutamakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terlebih dahulu," beber Ahmad.
Adapun Sekretaris Partai Bulan Bintang Takalar, Muhammad Idris Tuan Caddi mengatakan tak ada keraguan untuk mendukung Syamsari maju kembali memimpin Takalar. Menurut dia, di masa Syamsari Kitta memimpin telah mengubah banyak hal yang bermanfaat.
"Salah satunya adalah rumah jabatan yang dulunya sangat kumuh, tapi sekarang sudah sangat mentereng dan bisa dibandingkan dengan rumah jabatan di daerah lain," kata dia.
Dengan pengukuhan tim pemenangan di Kecamatan Mappakasunggu dan Laikang, hingga saat ini jumlah koordinator desa dan lingkungan telah mencapai 350-an. Jumlah itu akan terus bertambah karena pengukuhan di kecamatan lainnya akan dilanjutkan dalam pekan ini. (*)