MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Makassar dipastikan segit. Itu, berdasarkan hasil survei Suara Rakyat Indonesia (SRI) dimana mereka memprediksi hal itu jika ada tiga pasangan calon akan bertarung.
Hasil popularitas dan akseptabilitas kandidat untuk tiga paslon masih dipegang Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham dengan 33,40%. Disusul Indira Jusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi AU 32,80%, Andi Seto Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi 25,80% sedang tidak jawab 10%.
Peneliti SRI, Subhan mengatakan masih mendominasinya pasangan Appi-Aliyah sebab kedua figur ini sudah sangat dikenal masyarakat. Apalagi keduanya sudah sering ikut berkontestasi di Pilwalkot dan Pileg.
"Tapi jika kita melihat, hasil survei dari ketiga pasangan ini beda tipis. Itu yang terpotret di masyarakat," kata Subhan saat memaparkan hasil surveinya di Hotel Hyatt Place Makassar pada Jumat (9/8).
Pada komposisi empat paslon, pasangan Appi-Aliyah tetap memimpin dengan persentase 34,28%, Indira-Ilham 31,05% dan Seto-Kiki 16,79%. Selanjutnya Amri Arsyid-Adi Rasyid Ali 9,47% dan tidak tahu 8,41%.
Hasil riset ini juga memotret alasan pemilih mendukung Paslon. Diantaranya ialah popularitas kandidat 25%, tingkat kesukaan kandidat 24,70%, kerja tim yang solid 21,40%, tingkat kepercayaan kandidat 18,60%.
Selanjutnya program kerja 15,60%, pengalaman 14,70%, jaringan yang kuat 12,50&, factor usia muda energik 10,40%, lainnya 7,60% dan tidak tahu 5,5%.
"Ternyata pengalaman dan program kandidat bukan menjadi alasan kuat mereka akan dipilih. Melainkan pemilih akan memilih pasangan jika popular dan juga disukai," ujar Subhan.
Menurut Subhan, tipisnya komposisi survei ini membuat semua paslon memiliki peluang yang sama untuk menang pada 27 November 2024 mendatang.
"Tentu yang menentukan ialah strategi terakhir yang dilakukan masing-masing Paslon. Khususnya tim yang solid, dan jangan lupa isi tas," tuturnya.
Subhan menekankan, survei ini bersifat independen dan belum terikat kontrak dengan para kandidat Calon Wali kota Makassar dan Calon Wakil Wali kota Makassar. Partisipatif pemilih tidak tahu kurang lebih 10%.
"Survei ini akan berkelanjutan selepas tahapan KPU yakni pendaftaran pasangan. Nanti pada Oktober mendatang, kami akan kembali melakukan spot check untuk melihat perkembangan pergerakan kandidat selanjutnya," paparnya.
Direktur SRI, Mahfud HM mengungkapkan lembaganya pernah ikut terlibat dalam survei Pilpres 2014 dan 2029.
"Sebelumnya kami mensupport sebagai support di Sulawesi Tengah pasangan Jokowi-JK dan mensupport wilayah Jawa Timur untuk Jokowi-Ma'ruf. Kami juga sudah kantongi izin dari HAM," jelasnya. (Fahrul/B)