MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Lima Kabupaten di Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi Kabupaten yang menjalankan program Kampung Siaga Bencana, program tersebut adalah progrma dari pihak Kementrian Sosial (Kemensos).
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sulsel, Abdul Malik Faisal untuk sokongan anggaran sepenuhnya dari Kemensos-RI, itu bertujuan untuk memaksimalkan penanganan bencana.
Ia menuturkan, masyarakat diberikan pelatihan simulasi bencana hingga membuat makanan untuk para korban.
"Jadi ada pendidikan dalam kelas kemudian ada simulasi yang mereka lakukan, seperti bagaimana membuat tenda, makanan, mengangkut korban, dan lain-lain. Anggaran dari Kementerian sosial, estimasi per kegiatan itu estimasinya 300 juta," tuturnya baru-baru ini saat diwawancara Rakyat Sulsel.
Apalagi kata Malik Sulsel termasuk daerah yang kerap terjadi bencana alam seperti longsor, banjir dan sebagainya.
Mitigasinya mengalah harus disipakan secara matang oleh pemerintah untuk mengurangi dampaknya dan selalu siap dalam keadaan genting dalam menghadapi bencana.
"Jadi sebenarnya struktur siaga bencana itu sudah ada di Sulsel, terutama seperti bagaimana logistiknya, 24 Kabupaten kota sudah ada gudang logistiknya, jadi seperti di Luwu kemarin ada bencana, maka semua kabupaten di sekitar Luwu itu membantu menyiapkan logistik, termasuk kesehatan sehingga cepat penanganannya," ujarnya.
Malik menuturkan ada 5 daerah di Sulsel mendapatkan pelatihan Kampung Siaga Bencana. 5 daerah tersebut dianggap kerap terjadi bencana.
"Ini per kecamatan ya, mulai di Pangkep, Maros, Sinjai, Bone Palopo, kami berharap kementerian sosial bisa terus menjalankan program Kampung Siaga Bencana karena Sulsel salah satu provinsi yang rawan bencana," imbuh Malik. (Abu/B)