MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Program sedekah seribu sehari (S3) yang diinisiasi Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) , Prof Zudan Arif Fakrulloh terus dijalankan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulsel. Semakin masif.
Program tersebut dimanfaatkan untuk memakmurkan masjid dan kegiatan sosial Disbudpar Sulsel, satu poin baik bisa menjadi wadah kegiatan tersebut.
Hal itu diutarakan oleh Sekretaris Disbudpar Sulsel, Andi Munawir saat diwawancara Rakyat Sulsel, Jumat (9/8).
Andi Munawir mengatakan, meski nilainya tak fantastis tetapi itu dari hasil patungan pegawai ikhlas diberikan mendukung program S3. Salah satu sasarannya yakni dana tambahan perbaikan fasilitas pendukung di Masjid Nurul Tarbiyah Disbudpar Sulsel.
"Jadi kita gabung S3 dengan Jumat Berkah Disbudpar Sulsel. Terus beberapa kita gunakan untuk membeli dispenser, kami gunakan beli kopi dan teh. Kami juga sediakan air minum secara cuma-cuma untuk jemaah,” ujarnya.
Itu menjadi peruntukan sumbangan jumat berkah dan program S3, sebab Masjid tersebut cukup menampung banyak masyarakat umum tak hanya pada hari jumat saja pun hari lainnya.
“Jadi masyarakat bisa ngeteh dan ngopi di Masjid,” ungkapnya.
Tak hanya itu, program S3 itu digunakan juga untuk membantu keluarga besar Disbudpar Sulsel yang mengalami musibah.
“Program S3 juga kami gunakan untuk membantu keluarga besar Disbudpar jika ada terkena musibah,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, "Ayo Bersedekah" menjadi slogan yang diusung oleh organisasi perangkat daerah (OPD) Sulawesi Selatan.
Meskipun hanya sedekah seribu sehari, donasi tersebut akan diserahkan ke masjid setiap bulan. Di kantor Disbudpar, disediakan wadah khusus untuk sedekah, sehingga setiap pegawai yang datang bisa langsung menyumbang.
Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Zudan Arif Fakrulloh, memperkenalkan program Sedekah Seribu Sehari atau disingkat S3.
Dirinya pun mendorong agar semangat sedekah seribu sehari ini dapat ditularkan kepada masyarakat sekitar.
"Mari kita bersama-sama membangun kemandirian. Kalau kita tularkan ke masyarakat, komunitas, dan PKK, bisa mengajak menyisihkan dari belanja harian untuk membangun kemandirian masyarakat," pungkasnya. (Abu/B)