Airlangga Mundur, Bahlil dan Gibran Calon Ketum Golkar

  • Bagikan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat konferensi pers usai rapat pleno bersama Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan kader Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Minggu, 10 Maret 2024.

Ia menuturkan dengan mundurnya AH, maka partainya mempercepat menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada 25 Agustus mendatang.

Partai Golkar, kata dia, bakal menyiapkan Agus Gumiwang sebagai Plt ketua umum hingga proses pemilihan pucuk pimpinan tertinggi partai itu.

"Informasi DPP itu rencana Munaslub tanggal 25 Agustus. Sementara pak Agus Gumiwang (menteri perindustrian) menjadi Plt Ketum Golkar hingga ada hasil Munaslub digelar," jelas Lakama.

Sebagai kader Golkar di Sulsel, berharap agar adanya Ketum baru nantinya tetap memberikan yang terbaik bagi Golkar serta mempertahankan kemenangan Golkar baik di Pilkada dan Pileg untuk tahun mendatang.

"Harapan kami selaku kader, partai Golkar kedepan lebih baik. Ini kaitan Pilkada seretak November 2024 dan Pileg tahun akan datang," demikian harapnya.

Mundurnya Airlangga tersebut cukup menarik perhatian. Sebab beberapa waktu lalu Partai Golkar di bawah komando Airlangga Hartarto telah memberikan dukungan kepada pasangan calon di Pilkada Serentak. Salah satunya Pilgub Sulsel.

Partai Golkar telah resmi mengusung petahana Andi Sudirman Sulaiman yang berpasangan Fatmawati Rusdi di Pilgub Sulsel. Hal ini telah diumumkan langsung Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Kamis (8/8/2024) lalu.

Sehari sebelumnya diumumkan, Sudirman dan Fatma juga bertemu Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto di Kawasan Widya Chandra Jakarta Selatan, Rabu, (7/8/2024) malam. Mereka datang didampingi Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe.

Namun berselang empat hari pertemuan dengan Sudirman – Fatma, Airlangga mengumumkan dirinya mundur dari posisi Ketua Umum Golkar.

Terpisah, Waketum DPP Golkar, Nurdin Halid (NH) juga membenarkan Airlangga Hartarto memilih mundur dari kursi Ketua Umum (Ketum) Golkar. NH pun menyampaikan alasan Airlangga mundur dari kursi Ketum DPP Golkar. Salah satu alasannya karena ingin fokus di kabinet.

"Iya, Pak Airlangga mundur, terhitungnya sejak hari ini. Tentu ada pertimbangan matang. Pak Ketum mau fokus di kabinet, makanya menyatakan mundur," kata NH membenarkan.

Caleg DPR RI Golkar terpilih dari Dapil II Sulsel ini tak menampik, mundurnya Airlangga bisa mempengaruhi rekomendasi Cakada. Sejauh ini, sudah ada beberapa Cakada yang menerima rekomendasi Golkar dengan model B1.KWK.

  • Bagikan