MAKASSAR, RAKYATSULSEL — Bakal calon bupati Sinjai, Muzayyin Arif menegaskan bakal memberi ruang kreasi dan kemajuan kepada pemuda-pemudi Bumi Panrita Kitta.
Makanya, sembari mengisi waktu menuju pendaftaran calon di KPU Sinjai, Muzayyin serta pasangannya, A Ikhsan Hamid, menggelar berbagai pertemuan dengan kaum muda Sinjai.
Terbaru, Muzayyin berbincang bersama kelompok mahasiswa asal Sinjai, di Kafe Ngopi Santai, Jalan Raya Pendidikan, Makassar, Rabu, 14 Agustus 2024.
Kelompok-kelompok mahasiswa itu mewakili setiap kecamatan. Muzayyin banyak mendengar dan mencatat aspirasi generasi milenial itu.
"Mahasiswa punya peran penting dalam pembangunan daerah. Mereka adalah kelompok yang memiliki potensi besar, sehingga kemudian disebut sebagai agen perubahan," tutur Muzayyin.
Pria 42 tahun itu menambahkan, generasi muda yang penuh energi dan gagasan, harus mampu menghadapi tantangan dan perubahan zaman. Menjadi problem solver di tengah masyarakat atas berbagai isu sosial, politik, ekonomi, dan lingkungan.
"Atas kesadaran itu, saya ingin mengajak mereka untuk berperan aktif dan berkontribusi dalam memajukan daerah," ucap Muzayyin.
Muzayyin yang juga Wakil Ketua DPRD Sulsel itu juga baru saja merilis salah satu rencana terobosannya jika terpilih sebagai bupati di Sinjai. Pogram itu adalah 1.000 cendekiawan baru. Program beasiswa dari pemerintah daerah namun dengan konsep yang lebih segar.
Muzayyin menjelaskan, jika selama ini beasiswa identik untuk mereka yang tidak mampu, beasiswa ini justru untuk anak-anak yang mampu.
"Mampu dalam artian mampu dari sisi kapasitas intelektual. Mereka yang berprestasi dan juga berbakat pantas mendapatkan apresiasi dan bantuan dari pemerintah daerah," ucap Muzayyin.
Lantas, dari mana siswa-siswi berprestasi itu didapat? Maiki telah menyiapkan konsepnya. Nantinya, program ini akan mirip ajang pencarian bakat-bakat. Tim khusus akan turun ke desa-desa untuk menjaring anak-anak yang memenuhi kriteria.
"Saya membayangkan paling tidak ada 10 orang dari setiap desa yang akan terjaring," imbuh Muzayyin yang memang dikenal sebagai praktisi pendidikan itu. Dia antara lain pernah menjadi direktur sekolah bertaraf internasional bernama Sekolah Insan Cendekia Madani di Serpong, Pimpinan Pesantren Darul Istiqamah, hingga menjadi pendiri Sekolah Putri Darul Istiqamah atau Spidi yang kini menjadi sekolah referensi Google pertama di kawasan timur Indonesia itu. Muzayyin juga menjadi salah satu tokoh yang merintis pesantren pertama di Amerika Serikat bersama Shamsi Ali, Imam Besar Islamic Center of New York.
Muzayyin menambahkan, jika ada 1.000 cendekiawan baru yang bisa dibina, efek positifnya untuk daerah akan luar biasa. "Makanya pemda harus menjadi sponsor tunggal dari beasiswa itu. Agar nanti setelah selesai pendidikannya, para cendekiawan muda kita itu akan pulang mengabdi untuk daerahnya," timpal Muzayyin.
Muzayyin mendambakan para penerima beasiswa itu berasal dari basis keterampilan dan bidang yang beragam. Ada yang jago pertanian, perikanan, peternakan, digital marketing, ilmu agama, olahraga, dan bidang-bidang lainnya.
Muzayyin dan Ikhsan sejauh ini menjadi satu-satunya kandidat Pilkada Sinjai 2024 yang telah mengamankan tiket bertarung. Mereka diusung PKS dan Nasdem serta Demokrat yang juga memperkuat barisan koalisi. (*)