Rektor UNM Sambut 10 Ribu Lebih Mahasiswa Baru, Prof Karta: Ilmu Harus Diimbagi Moral dan Etika

  • Bagikan
Rektor UNM Prof Karta Jayadi memasangkan almamater kepada perwakilan mahasiswa baru sebagai simbol penerimaan Mahasiswa baru, di pelataran gedung Phinisi UNM, Kamis (15/8/2024). (Abu/A)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Karta Jayadi menekankan nilai moralitas pada Belasan Ribu Mahasiswa Baru pada Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di Pelataran Gedung Phinisi UNM, Kamis (15/8).

Prof Karta--sapaan akrabnya mengatakan, mahasiswa baru adalah fase transisi bagi insan belajar untuk memulai menata hidupnya terutama dalam cara pandang hidup, menjadi jebolan atau sarjana yang teruji itu bisa dilihat dari etika untuk menjadi pembeda dalam kehidupan sosial sebagai insan terdidik.

“Teruji yang dimaksudkan adalah logikanya teruji, etikanya juga teruji dan teradaptasi dengan baik. Kita tidak butuh mahasiswa cerdas tapi kita butuh mahasiswa beretika,” ungkapnya saat diwawancara Rakyat Sulsel, Kamis (15/8).

Sebagai tokoh yang tidak ingin banyak mengumbar janji, asas humanis dalam lingkungan pendidikan UNM tentu akan menjadi urutan pertama dalam sudut pandang interaksi antara birokrasi kampus dan mahasiswa.

“Karena kita terus mendorong kampus ini sebagai pencetak akademisi dan humanis,” tuturnya.

Bahkan keterbukaan gagasan tentu tak dikesampingkannya. Sebab kata dia, mahasiswa sendiri dalam fase realisasi logika yang cerdas dan kritis, dan itu merupakan salah satu satu poin untuk menemukan jati dirinya.

“Tapi, hal-hal yang selalu di gaungkan itu harus dengan fakta-fakta,” ungkapnya.

Bahkan kata dia, sebagai insan terdidik kemerdekaan berpikir dan menentukan pilihan harus benar-benar dari keputusan individu itu sendiri, termasuk para mahasiswa baru.

“Kalau kita sering melihat, kita akan sulit untuk berbicara, kalau kita sering mendengar kita akan sulit untuk melihat, komposisi panca indera harus terporsi,” ujar guru besar Antropologi Seni itu.

“Kalau ada gambar tidak ada suara, itu kan sama saja TV rusak,” kuncinya lelaki berkelahiran Camba-Maros itu.

Sementara itu, Wakil Rektor III Kemahasiswaan dan Alumni, Arifin Manggau mengatakan interaksi antara semua unsur sosial dalam lingkup UNM mesti terselenggara dengan baik.

Salah satu caranya kata dia, sesuai dengan jargon UNM Humanis, pendekatan persuasif bisa menjadis alah satu solusi untuk menciptakan harapan tersebut.

“Sosialis itu itu juga bisa dicapai dengan berkembanganya lembaga mahasiswa, dan kita harus apresiasi itu," kunci lelaki yang akrab disapa Daeng Iping itu. (Abu/B)

  • Bagikan

Exit mobile version