MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Seribuan pendaki mulai memadati Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, jelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-79.
Para pendaki tersebut berencana akan mendaki Gunung Bawakaraeng, melaksanakan ucapan bendera di atas puncak dengan ketinggian 2.845 MDPL tersebut.
Perayaan 17 Agustus di puncak Gunung Bawakaraeng sudah menjadi acara tahunan bagi sebagian kalangan pendaki di Sulawesi Selatan (Sulsel). Selain sebagai ajang bagi para pendaki untuk menunjukkan kecintaan mereka terhadap alam, juga sekaligus merayakan kemerdekaan Indonesia di puncak gunung sebagai bukti semangat nasionalisme.
Kapolsek Tinggimoncong, Iptu Anwar mengatakan sampai saat ini tercatat ada sekitar 1.407 pendaki yang akan melaksanakan pendakian merayakan HUT RI ke-79. Untuk itu, pihaknya ikut melakukan sejumlah persiapan dalam rangka pengamanan.
Anwar mengaku bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan para pendaki yang akan mengikuti kegiatan tersebut.
“Sejumlah personel telah ditempatkan di beberapa titik jalur pendakian untuk memantau dan membantu para pendaki,” kata Anwar saat dikonfirmasi, Jumat (16/8).
Ia juga menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan tim medis, relawan, dan unsur SAR untuk menghadapi kemungkinan kondisi darurat.
"Di pos sudah ada bagiannya yang disiapkan, termasuk SAR Gabungan juga sudah ada disiapkan. Ada beberapa dari Ormas juga sudah siap membantu di sana," sebutnya.
Berdasarkan update terkini pada Jumat, 16 Agustus 2024 pukul 12:15 Wita, jumlah pendaki yang telah berada di Gunung Bawakaraeng mencapai 1.322 orang. Pendaki tersebut berasal dari berbagai jalur pendakian yang tersedia.
Via Lembanna, tercatat 530 orang pendaki yang menuju puncak Gunung Bawakaraeng. Jalur ini menjadi salah satu yang paling populer karena menawarkan pemandangan yang indah dan akses yang relatif lebih mudah dibandingkan jalur lainnya.
Sementara itu, Lembah Ramma' yang dikenal dengan pemandangan lembah yang memukau, ditempati oleh 26 orang pendaki.
Meskipun jumlahnya tidak sebesar jalur Lembanna, pendaki yang memilih rute ini umumnya lebih mengutamakan pengalaman mendaki di alam yang lebih tenang dan alami.
Selain itu, melalui jalur Bulu’ Ballea, tercatat 215 orang pendaki yang melakukan pendakian.
Jalur ini dikenal cukup menantang, tetapi menawarkan kepuasan tersendiri bagi para pendaki yang menyukai tantangan fisik.
Jalur Tassoso, yang menjadi pilihan bagi 636 orang pendaki, juga tidak kalah menarik. Jalur ini sering dipilih oleh pendaki yang ingin menghindari keramaian dan menikmati suasana pendakian yang lebih sepi dan damai.
"Jadi, update registrasi pendaki Bawakaraeng Jumat, pukul 12.15 wita, di jalur Via lembanna ke Bawakaraeng ada 530 orang, Lembah ramma, 26 orang, Via bulu' ballea, 215 orang dan Via Tassoso 636 orang," ungkapnya.
Kegiatan peringatan HUT RI di Gunung Bawakaraeng ini tidak hanya menjadi ajang untuk mengenang jasa para pahlawan, tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan rasa cinta terhadap alam dan lingkungan. Para pendaki diharapkan menjaga kebersihan selama kegiatan berlangsung.
Ia mengimbau, agar para pendaki tetap mematuhi aturan yang berlaku dan menjaga kondisi fisik selama perjalanan. Cuaca di Gunung Bawakaraeng dapat berubah dengan cepat, sehingga para pendaki diminta untuk selalu waspada dan membawa perlengkapan yang memadai.
"Jadi, kami menghimbau kepada pendaki untuk selalu menjaga kebersihan. Kemudian apabila sudah tidak sanggup mendaki, fisiknya jangan dipaksakan. Kalau tidak bisa lanjut jangan di lanjutkan," pungkasnya. (*)