Pelatihan teknik relaksasi Benson ini diselenggarakan oleh para dosen dari Universitas Muslim Indonesia dan Universitas Negeri Makassar yang memiliki latar belakang kesehatan. Teknik relaksasi Benson adalah metode sederhana yang menggabungkan teknik pernapasan dalam dengan pemusatan pikiran untuk menciptakan kondisi tubuh yang lebih rileks.
"Dengan latihan ini, diharapkan lansia dapat tidur lebih nyenyak dan mengurangi stres yang sering menjadi pemicu gangguan tidur," tukasnya.
"Masalah tidur seringkali menjadi keluhan utama pada lansia. Melalui teknik relaksasi Benson, kami berharap lansia dapat meningkatkan kualitas tidur mereka sehingga kesehatan fisik dan mentalnya dapat terjaga dengan baik," tambahnya.
Terbukti saat kgiatan tersebut dilaksanakan baik saat sosialisasi maupun saat kegitana inti dan penutupan, mitra dan peserta (lansia) selalu antusias untuk hadir dan mendampingi kegiatan kami dengan berkolaborasi dan berkontribusi dalam terlaksananya kegiatan ini. Kerja sama dengan mitra dan peser telah menjadi kunci sukses dalam mewujudkan program yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Terima kasih kami ucapkan kepada para mitra yang telah mendukung, serta kepada para lansia yang telah dengan penuh semangat mengikuti kegiatan ini. Dukungan dari semua pihak telah memungkinkan kami untuk melaksanakan program ini dengan baik, dan kami berharap kemitraan ini dapat terus berlanjut di masa mendatang," ungkapnya.
Fasilitator Kegiatan, Muhammad Rhesa menyampaikan selain pelatihan relaksasi, kegiatan ini juga mencakup pendampingan produksi teh herbal sereh. Teh sereh dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti membantu pencernaan, mengurangi nyeri, dan memberikan efek relaksasi.
Program pendampingan ini mengajarkan lansia cara memproduksi teh herbal sereh yang dapat dijual sebagai produk kewirausahaan. Program ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi bagi para lansia, agar mereka dapat mandiri dan memiliki penghasilan tambahan.
“Kami ingin memberdayakan lansia tidak hanya dari segi kesehatan, tetapi juga ekonomi. Dengan memproduksi dan menjual teh herbal sereh, mereka dapat memiliki penghasilan tambahan yang juga dapat meningkatkan kualitas hidup mereka,” papar Muhammad Rhesa.
Kegiatan pengabdian ini disambut antusias oleh para lansia yang mengikuti program. Salah satu peserta, Daeng Bunga, mengungkapkan kegembiraannya, "Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami. Selain membantu kami tidur lebih nyenyak," jelasnya.
Terpisah, Kepala Puskemsas Tino Salamuddin menuturkan pihak puskesmas selaku mitra kegiatan mengatakan jika kegiatan ini sangat mendukung program pemberdayaan lansia yang dilakukan oleh PKM Tini,
"PKM Tino berharap agara lansia dapat menyerap dengan baik materi teknik relaksasi benson dan dapat belajar cara membuat teh herbal yang bisa menjadi sumber penghasilan tambahan lansia di Tino," ungkap Salamuddin.
Program ini tidak hanya berhenti pada pelatihan, tetapi juga melibatkan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk melihat dampak dari kegiatan yang telah dilaksanakan. Melalui sinergi antara peningkatan kualitas tidur dan pemberdayaan ekonomi, diharapkan para lansia dapat hidup lebih sehat, produktif, dan sejahtera.
Pada kesempatan ini, Al Ihksan Agus dan tim, yakni Rezky Aulia Yusuf (Dosen FKM UMI), Muhammad Resha (Dosen Prodi Ilmu Olahraga UNM) sangat berterima kasih kepada Mitra Puskesmas Tino, para kader, dan tentunya lansia di wilayah kerja mitra karena dapat memberikan ruang kepada tim untuk memberikan pelatihan dan pendampingan tersebut.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen para dosen di bawah naungan program Pengabdian kepada Masyarakat Dikti dalam menjalankan tanggung jawab sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di kalangan lansia. Diharapkan program ini dapat menjadi inspirasi bagi berbagai pihak untuk terus berinovasi dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. (*)