MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dalam rangka kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Tim pengabdi dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang didukung oleh program Pengabdian kepada Masyarakat Dikti.
Program ini mencakup dua kegiatan utama, yaitu pelatihan teknik relaksasi Benson dan pendampingan produksi teh herbal sereh. Kegiatan ini dirancang untuk membantu lansia dalam meningkatkan kualitas tidur mereka serta memberikan keterampilan kewirausahaan yang dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi.
Pengabdian tersebut terkait Pelatihan Teknik Relaksasi Benson untuk mengatasi kualitas tidur pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Tino Kabupaten Jeneponto. Kegiatan tersebut diwujudkan sebagai salah satu bentuk kepedulian secara langsung terhadap lansia sehingga di harapkan dapat memperbaiki kualitas hidup dan memberikan metode yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain memberikan pelatihan teknik relaksasi benson, tim pengabdi yang di ketuai oleh salah satu dosen FKM UMI yang akrab disapa Ihksan ini juga melakukan pendampingan pengolahan tanaman sereh sebagai produk teh herbal yang bernilai ekonomis dan tentunya dapat memberikan efek poistif untuk kesehatan lansia.
Kegiatan ini dilakukan bersama Mitra Puskesmas Tino tepatnya di Dusun Kanang-Kanang, Desa Balang Loe, kecamatan tarowang, kabupaten Jeneponto.
Ketua tim PKM-DIKTI Al Ihksan Agus mengatakan pihaknya telah melakukan beberapa tahapan dalam pengabdian tersebut, dari sosialisasi, pelaksanaan kegiatan, simulasi, dan kunjungan ke rumah kader Puskesmas yang telah mengikuti kegiatan.
Tim pengabdi juga akan memberikan Teknologi Tepat guna dalam rangka mendukung dan meningkatkan produksi teh herbal yang di harapkan dapat bernilai ekonomis dan juga meningkatkan derajat kesehatan lansia di wilayah kerja mitra Puskesmas Tino.
"Peserta dalam pengabdian terfokus kepada warga lansia dan juga kader Puskesmas Tino," ucapnya.
Ihksan menjelaskan, sebelum dilakukan kegiatan pengabdian dilakukan pretest yang akan mengukur sejauh mana pengetahuan lansia terhadap kegiatan yang akan kami berikan. Hampir seluruh peserta mengatakan bahwa sereh hanya digunakan sebagai pelengkap bumbu dapur mereka dan banyak di tanam di skitar rumah warga, tidak ada peserta yang mengetahui kemanfaatan sereh dapat menjadi teh herbal dan bernilai ekonomis lebih dari sekedar bumbu dapur.