MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DPD Sulselbar menyebutkan daya beli masyarakat mulai melemah. Kondisi membuat kekuatiran berbagai pihak.
Ketua Umum APPBI DPD Sulselbar, Ricky Theodores mengatakan lemahnya daya beli masyarakat diprediksi berdampak bagi perekonomian domestik. Itu, jika tak ada langkah antisipasi oleh para stakeholder wilayah masing-masing.
"Solusinya menggairahkan kembali kelas menengah. Saat ini industri pusat dan ritel terindikasi mengalami penurunan," ujar Ricky dalam jumpa persnya di acara Indonesia Shopping Festival 2024, Senin (19/8).
Ricky--sapaan akrabnya mengatakan saat ini masyarakat dengan ekonomi menengah mengalami tantangan dalam hal memutuskan apakah harus membelanjakan uangnya atau menyimpan untuk kebutuhan lain.
"Ada indikasi seperti kenaikan PPN, Tapera, asuransi kendaraan dan beberapa hal lain yang menekan daya beli masyarakat," ungkapnya.
Sehingga, Ricky berharap pemerintah menghadirkan program bagi masyarakat ekonomi menengah agar daya belinya lebih bergairah. "Saya kira pemerintah harus segera hadir agar daya beli kembali bergairah dan itu berimbas ke perekomonian," tukasnya. (Hikmah/B)