"Jika batuk, tindakan pertama yang bisa dilakukan adalah mengonsumsi obat batuk OTC (obat bebas) yang dijual di apotek dan toko obat dengan mengikuti cara yang dicantumkan dalam kemasan," katanya.
Jika batuknya berkepanjangan, misalnya sudah berlangsung dua minggu dan belum sembuh juga, segera periksakan ke dokter.
Dokter medis PT Bintang Toedjoe, dr. Elizabeth Angelina mengajak masyarakat bijaksana memilih obat batuk OTC yang mengandung bahan-bahan yang bisa meredakan batuk dengan efektif. Hal ini karena ada beragam jenis obat batuk di pasaran untuk jenis keluhan tertentu.
Semisal, obat batuk OTC dengan kandungan yang dapat meredakan batuk berdahak, batuk akibat alergi, maupun batuk kering, supaya penggunaan obat lebih efektif.
Oleh karena itu, perlu diperhatikan apakah obat batuk itu mengandung Guaifenesin, yang bisa meredakan batuk berdahak, chlorpheniramine maleate sebagai antihistamin untuk batuk alergi, dan dekstrometorfan untuk mengatasi batuk kering.
"Obat OTC bisa didapat tanpa resep dokter, tetapi jangan lalai untuk mengonsumsinya dengan dosis yang dianjurkan yakni 1 sampai 2 sachet saja, ketika batuk menyerang,” pungkasnya. (jpnn)