TANA TORAJA, RAKYATSULSEL - Untuk mencegah terjadinya tawuran antara dua kelompok remaja di Kecamatan Rantetayo, Kabupaten Tana Toraja (Tator), Kapolres Tator, AKBP Malpa Malacoppo, segera merespons dengan menurunkan personil Polres Tator. Langkah ini diambil setelah menerima laporan dari masyarakat mengenai kemungkinan adanya tawuran antar pemuda pada Senin malam, 19 Agustus 2024.
Setibanya di lokasi kejadian (TKP), personil Polres Tator bersama Polsek Saluputti menemukan sekelompok remaja berjumlah enam orang dan segera mengamankan mereka ke Mapolres Tator.
“Atas keterangan dari keenam remaja tersebut, mereka mengakui rencana tawuran yang akan dilakukan,” jelas AKBP Malpa Malacoppo saat dikonfirmasi, Selasa, 20 Agustus 2024.
Kapolres menjelaskan bahwa langkah penanganan selanjutnya adalah menghadirkan kedua kelompok tersebut untuk dipertemukan dan mencari solusi atas akar permasalahan.
Pertemuan dilakukan di ruang Satuan Reskrim Polres Tana Toraja dengan melibatkan Camat Rantetayo, pihak sekolah, serta keluarga atau orang tua masing-masing.
Di hadapan pihak Kepolisian, pemerintah, pihak sekolah, dan orang tua, kedua kelompok remaja menyadari kesalahan mereka, sepakat berdamai, dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan serupa.
“Kedua belah pihak yang terlibat masih duduk di bangku sekolah. Polres Tana Toraja berupaya melibatkan orang tua dalam pengawasan langsung terhadap anak-anak mereka serta pihak sekolah agar dapat memantau perkembangan perilaku siswa,” tambah Malpa.
Dia berharap kejadian serupa tidak akan terulang kembali dan menegaskan bahwa pencegahan tawuran bukan hanya tanggung jawab Polri, melainkan juga melibatkan pemerintah dan masyarakat. Edukasi, bimbingan, serta pengawasan ketat terhadap aktivitas anak sehari-hari perlu dilakukan secara dini. (Cherly)