Program yang dimulai pada tahun 2021 ini menggenjot produksi pertanian dengan intervensi berupa pemberian benih gratis kepada para petani. Hasilnya, produksi beras di Sulsel mencapai surplus hingga 2,08 juta ton, tertinggi di Indonesia, menyusul Jawa Tengah dengan 1,79 juta ton dan Jawa Timur dengan 1,22 juta ton.
Abdul Haris menambahkan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari program-program yang terukur, mulai dari sistem irigasi, penyediaan benih unggul yang diberikan gratis kepada petani, hingga distribusi pupuk.
"Dengan kepemimpinan beliau, produksi padi meningkat dan ekonomi tumbuh di atas 5 persen pada tahun 2022. Ini menunjukkan bahwa perekonomian masyarakat membaik, nilai tukar petani meningkat, dan kesejahteraan masyarakat pun ikut terangkat," jelasnya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) juga menunjukkan bahwa sektor pertanian merupakan sumber utama pertumbuhan ekonomi Sulsel pada tahun 2021, dengan luas areal panen sebesar 0,99 juta hektar yang menghasilkan 5,09 juta ton padi, atau setara dengan 2,92 juta ton beras.
Saat ini, Andi Sudirman tengah bersiap melanjutkan pengabdiannya. Bersama Fatmawati Rusdi, ia akan maju dalam Pemilihan Gubernur Sulsel 2024. (*)