MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Menjelang penyelenggaraan Pilgub dan Pilkada serentak di Sulsel, sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat mengajak warga Sulsel untuk senantiasa menjaga kelancaran proses Pilgub dan Pilkada serentak agar berjalan dengan tertib dan damai.
Tokoh Masyarakat Sulsel, Andi Muhammad Roem, mantan Ketua DPRD Sulsel, saat ditemui oleh media, mengajak masyarakat untuk tetap tertib dan damai menghadapi Pemilu 2024.
"Sebagai masyarakat Sulsel, kita akan mengikuti Pilkada serentak 2024 yang untuk pertama kalinya akan dilaksanakan di Indonesia. Oleh karena itu, mari kita bersama mendukung pelaksanaannya dengan menciptakan situasi yang harmonis dan damai serta menghindari provokasi. Insya Allah, kita akan mendapatkan pemimpin yang terpilih dengan cara yang baik dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulsel," ujarnya.
Selain itu, Ketua Tanfidziah Nahdlatul Ulama Sulsel, KH Prof. KH Hamzah Harun Al Rasyid, juga menyampaikan imbauannya untuk mendukung pelaksanaan Pilkada damai serentak di Sulsel.
"Saya mengimbau kepada masyarakat Sulsel untuk mewujudkan Pilkada damai tanpa hoaks, tanpa politik uang, dan tanpa ujaran kebencian, demi terciptanya kondusivitas daerah yang aman dan damai dalam rangka Pilgub dan Pilkada serentak di Sulsel," tegasnya.
Dai Nasional, Ustadz Das'ad Latif, juga turut menyampaikan harapannya terkait pelaksanaan Pilgub dan Pilkada serentak yang damai di Sulsel. Dalam imbauannya, ia mengajak masyarakat untuk tetap menjaga perdamaian.
"Jika Pilkada ini tidak damai, pastinya yang rugi adalah kita sendiri, tidak ada untungnya. Damai adalah jalan kasih sayang dalam agama kita masing-masing," ungkapnya.
Ketua DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sulawesi Selatan (IMM Sulsel), Ilmiawan, juga memberikan respons terkait Pilkada serentak ini.
"Momentum Pilkada 2024 adalah momentum demokrasi yang harus kita sambut dengan baik," ujarnya.
Ia menambahkan, sebagai elemen masyarakat, semua pihak harus bahu-membahu menjaga dan merawat demokrasi dalam menyambut Pilkada.
"Mari menghargai perbedaan preferensi politik demi menjaga keutuhan bangsa kita," jelasnya. (*)