MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sulsel, Astina Abbas mengungkapkan, akibat minimnya anggaran untuk perawatan dan pembangunan jalan tahun 2024 ini, kemantapan jalan di Sulsel tidak akan mengalami peningkatan yang signifikan.
Kata dia, saat ini kemantapan jalan di Sulsel itu berkisar 75 persen dari total jumlah jalan yang menjadi kewenangan Pemprov Sulsel.
Ia membeberkan, berdasarkan surat keputusan gubernur total jalan yang menjadi kewenangan Pemprov Sulsel sepanjang 2014,33 kilometer (km).
Rinciannya papar Astina Abbas, untuk jalan dengan kategori kondisi baik itu 41,7 persen atau 984,74 km dari total panjang jalan. Kemudian, untuk yang masuk dalam kategori sedang itu 28,27 persen.
“Jadi kemantapan jalan kita itu sekira 75 persen dari akumulasi dua kategori itu,” ungkapnya kepada Rakyat Sulsel baru-baru ini.
Ia juga menyampaikan untuk kondisi jalan yang butuh perawatan atau perbaikan itu juga terbagi menjadi dua kategori. Pertama, rusak ringan itu 8,77 persen atau sepanjang 176,65 km. Kedua, rusak berat sekira 18,85 persen atau 319,33 km. Jika diasumsikan jalan rusak di Sulsel itu mencapai 495 km yang tersebar di seluruh ruas jalan provinsi yang menjadi kewenangan Pemprov Sulsel.
Ia mengutarakan, meski pihak Dinas BMBK Sulsel melakukan perawatan jalan, langkah tersebut bukan merupakan tahapan efektif untuk meningkatkan kemantapan jalan.
“Karena kalau pemeliharaan rutin tidak bisa tangani rusak berat, Rusak ringan pun tidak cocok lagi,” ungkapnya.
Bahkan ia tak menampik jika pada tahun 2024 ini pemaksimalan perbaikan jalan itu terhambat pada anggaran yang terbatas. Terlebih lagi pihaknya melakukan refocusing anggaran untuk pembayaran utang.
Untuk Informasi, Alokasi Dinas BMBK Sulsel untuk jalan pada APBD 2024 ini sekira Rp 80 miliar lebih, namun dari total angka tersebut harus berkurang lagi. Dua Ruas jalan direfocucing,uas jalan itu adalah adalah Solo - Peneki (Kabupaten Wajo) sebesar Rp8,4 miliar, dan Munte - Bontolempangan masing-masing secara berurutan memiliki porsi anggaran Rp5,9 miliar.
“Tahun 2024 penanganan jalan hanya 8 km saja ditangani. Masih banyak jalan rusak, untuk pemeliharaan rutin pun dananya di 2024 kecil,” ujar Astina Abbas.
Ia melanjutkan, meski dilakukan refocusing APBD 2024, tetap tak ada alokasi tambahan untuk perbaikan jalan. “Target kemantapan tahun ini tidak akan naik,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan, terkait dengan kondisi jembatan yang menjadi kewenangan pihaknya saat ini terdapat 481 unit atau 57,2 persen jembatan dengan kondisi jalan kategori baik.
Kemudian, dengan kategori sedang sebanyak 258 unit atau sekira 30,67 persen. Lalu, rusak ringan itu 28 uni atau sekira 3,32 persen dan rusak berat itu, 74 unit atau sekira 8,79 persen.
Kepala Bidang Preservasi Jalan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sulawesi Selatan, Irawan Dermayasamin mengatakan salah satu langkah upaya yang dilakukan dalam pemeliharaan jalan di ruas jalan provinsi seperti ruas jalan burung-burung di Kabupaten Gowa itu dilakukan dengan cara penambalan menggunakan Paving Blok.
Kata dia, itu merupakan salah satu solusi untuk mengantisipasi kerusakan yang begitu cepat dari terkikisnya jalan yang sudah perlu dilakukan perawatan, terutama saat musim penghujan telah tiba.
“Jadi ini paving ini sudah bagus untuk menambal lubang dan tahan terhadap tekanan, terutama untuk yang jalur dipadati angkutan barang,” ungkapnya. (Abu/B)