Penampilan debut dari Elsa Japasal, Aurel Mayori, dan Nowela Elizabeth Auparay juga mampu mencuri perhatian.
Dibintangi oleh sebagian besar para pemeran yang berdarah Indonesia Timur, dengan cerita yang ditulis dan disutradarai oleh kreator berdarah Indonesia Timur, serta berkisah tentang keluarga Timur, membuat Kaka Boss menjadi film yang menyajikan autentisitas cerita yang utuh.
Sutradara Arie Kriting menyebut film Kaka Boss ingin menjadi etalase bagi para seniman Indonesia Timur yang selama ini kurang terepresentasikan di perfilman Indonesia.
"Teman-teman dari Indonesia Timur tidak punya banyak kesempatan untuk bisa bermain di film. Kalau pun ada, karakternya tidak jauh-jauh dari stereotip yang sudah ada. Saya berharap Kaka Boss bisa menjadi etalase bagi seniman Indonesia Timur, mulai dari akting, menyanyi, menari, dan komedi,” kata Arie Kriting, Kamis (22/8).
Sementara itu, produser Kaka Boss Ernest Prakasa mempercayakan seluruh proses terhadap Arie Kriting.
Sebab, menurutnya, film Kaka Boss berangkat dari keresahan. Imajinari berupaya memberikan ruang yang bisa mengamplifikasi suara dari kreator yang memiliki visi dan cerita yang kuat.
"Cerita yang dibawa Arie Kriting lewat Kaka Boss sangat kuat. Membawa kisah tentang keluarga Indonesia Timur yang autentik. Membawa keberagaman representasi di sinema Indonesia. Semoga penonton juga bisa relate dengan cerita keluarga yang ada di film ini, dan terhibur dengan komedinya,” jelas Ernest Prakasa.
“Ketika keresahan lahir dari kejujuran diri sendiri, akan menjadi karya luar biasa. Jadi itulah mengapa Imajinari mendukung dan memproduksi film ini,” tambah produser Dipa Andika.