MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Yusniati (24) tidak pernah menyangka dirinya menginap penyakit kusta atau dalam bahasa latin disebut Mycobacterium Leprae.
Penyakit yang menyerang kulit hingga jaringan pernapasan ini di deritanya pasca melahirkan buah hati pertamanya. Kira-kira diusia setahun putranya, Yusniati mulai mengalami beberapa gejala namun diabaikan lantaran ketidak tahuannya.
Sedih, kecewa, bahkan malu kala itu dirasakan Yusniati. Stigma negatif terhadap penyakitnya membuatnya terkurung di rumah berbulan-bulan. Dirinya tak menyangka penyakit ini menyerang padahal tak ada satupun keluarganya pernah mengalami.
"Awalnya ada bercak dibeberapa bagian tubuh seperti di bagian perut. Setelah melahirkan anak pertama tiba-tiba saya divonis dokter menderita penyakit ini. Saya sedih bahkan merasa minder untuk bersosialisasi," ujarnya.
Yusniati tak tau pasti mengapa penyakit ini dideritanya, dirinya beropini penularan tersebut terjadi saat ia bertugas di tempat layanan kesehatan sebagai cleaning service. Namun alasan tertular tak penting, yang menjadi masalah bagaimana mengembalikan kepercayaan dirinya.
Beruntung ada organisasi Perhimpunan Mandiri Kusta (Permata), bantuannya bagi Yusniati sangat berarti. Tidak hanya menjalani pengobatan selama setahun penuh dan terpaksa membuat kulitnya menghitam, Yusniati juga merasakan kepercayaan diri yang meningkat.
Pengalamannya menderita penyakit yang banyak ditakuti masyarakat membuatnya memiliki keberanian berbagi pada semua orang, terlebih yang memiliki problematika yang sama.
Keberanian ini pula yang membawa perempuan yang sebelumnya hanya mengurung diri di rumah kini mampu bangkit dan dipercayakan menjadi Ketua Permata Maros.
Kini Yusniati berani tampil bahkan mampu menjadi pembicara handal. Kepercayaan dirinya meningkat, bahkan di hadapan Miss Supranational 2024, Harashta Haifa Zahra yang menyambangi langsung Kampung Kusta di Jalan Jongaya Makassar Senin (26/8).
Sama seperti Yusniati, terpampang jelas harapan masyarakat pada Harashta lewat spanduk sambutan yang bertuliskan "Semoga Kedatangan Anda Dapat Mengubah Cara Berpikir Masyarakat Terhadap Komunikasi Kami".
Menanggapi berbagai pernyataan dan harapan masyarakat, Harashta mengucapkan syukur dan terima kasih telah diterima baik masyarakat kusta Jongaya. Dirinya mengatakan kehadirannya hari ini terinspirasi dari kebesaran hati Lady Diana.
"Saya senang bisa berada disni. Saya terinspirasi ketika Lady Diana datang ke Indonesia dan bertemu dengan masyarakat kusta. Yang menyentuh hati saya, Lady Diana tidak takut dan justru memeluk satu persatu penderita kusta," ucapnya.
"Saat menuju Polandia mengikuti ajang Supranatural, saya berkolaborasi dengan peserta lain tentang bagaimana cara mengobati, mengurangi dampak kusta hingga mempelajari bahwa saat ini sudah bisa di sembuhkan jika ditangani sejak dini," tambahnya.
Sebagai seorang Miss Supranational, Harashta selain mensosialisasikan terkait kusta, dirinya juga akan menyebar luaskan kunjungannya ke kompleks kusta ini agar masyarakat lebih memahami penyakit ini dan tidak membangun sekat dan stigma negatif dengan penderitanya.
"Alasan saya ingin mengenal kusta karena saya ingin tau bagaimana perasaan dan penderitaan orang orang yang tekena penyakit kusta serta bagaimana dengan orang-orang yang sudah sembuh. Harapannya dengan posisi besar sebagai Miss Supranational ini makin banyak orang yang paham bahwa stigma terhadap penderita kusta tidak benar. Bahwa kita ini tidak berbeda dan saya akan angkat ini di flatfom saya," tandasnya. (Hikmah/B)