JENEPONTO, RAKYATSULSEL - Terkait adanya dugaan pemaksaan oleh oknum Kepala Puskesmas kepada bawahannya untuk mengikuti atau meramaikan kegiatan deklarasi politik salah satu bakal calon bupati, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto, Syusanty Mansyur angkat bicara.
Kepada Rakyat Sulsel, Kamis (29/8/2024) malam, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto, Syusanty Mansyur mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera melakukan pemanggilan atau klarifikasi terhadap oknum Kepala Puskesmas yang dimaksud.
"Segera kami klarifikasi kepada Kapus yang bersangkutan, segera kami tindaklanjuti, "ujar Syusanty Mansyur.
Sebelumnya, salah satu oknum pejabat lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto diduga melakukan pemaksaan terhadap bawahannya untuk mengikuti deklarasi politik dan pendaftaran salah satu pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati.
Informasi dugaan pemaksaan oknum pejabat Pemkab Jeneponto tersebut beredar di media sosial Facebook yang diposting oleh akun yang bernama Muhammad Firdaus di grup Facebook (SURAT) Suara Rakyat Turatea, Kamis (29/8/2024) sore.
Dalam unggahannya, Muhammad Firdaus menuliskan "Kepala Puskesmas Tamalatea memaksa perawat ikut deklarasi Karlos-Safar".
Sementara itu, Kepala Puskesmas Tamalatea, Murniati yang ditemui Rakyat Sulsel di Mari Kopi, Kel. Empoang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, membantah kalau dirinya melakukan pemaksaan terhadap bawahannya untuk ikut dalam deklarasi dan pendaftaran bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto, Syamsuddin Karlos-Syafruddin Nurdin.
"Seandainya mengarahkan bagus ji, tapi dianunya (postingan) memaksa. Tidak adanya orang dipaksa, tidak ji (mengarahkan), na saya sendirinya ji naik (ke daerah Bontosunggu). Tidak ada ji pengarahan, tapi biasa ji memang kalau Tamalatea (Puskesmas), apalagi yang mau jadi Kapus toh," tutup Murniati. (Zadly)