MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Ribuan relawan dan simpatisan mengantar Indira Yusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi mendaftar di Komisi Pemilihan Umum Kota Makassar. Pendaftaran Indira-Ilham bersamaan dengan Danny Pomanto-Azhar Arsyad.
Paslon berakronim INIMI dan DIA ini diantar oleh ribuan massa pendukung menuju Kantor KPU Sulsel dan KPU Makassar dari berbagai komunitas di Kota Makassar. Bahkan, komunitas dari wilayah kabupaten yang di Sulsel turut mengantar yakni komunitas dari Gowa, Wajo, dan Soppeng. Komunitas dari Kabupaten Soppeng bernama DLD Indonesia menuliskan di kendaraan mobilnya "Soppeng for Danny Pomanto".
Iring-iringan massa melewati rute Jalan Lanto Dg Pasewang, Jalan Rusa, Jalan Bulukunyi, Jalan Gunung Latimojong menuju ke Jalan Mesjid Raya Makassar, paslon "DIA" dan "INIMI" menyapa para warga masyarakat yang menonton di pinggir jalan. Sebelumnya, Danny mengatakan setelah dari mendaftar di kantor KPU Provinsi Sulsel, paslon "DIA" dan para massa akan menuju ke lokasi Deklarasi "DIA" di Plaza MNEK, Kawasan CPI Pantai Losari Makassar.
Namun, sebelum deklarasi paslon "DIA" dan massa ke Masjid Kubah 99 Asmaul Husna di Kawasan CPI untuk salat Magrib berjamaah. Lalu, dilanjutkan dengan makan malam bersama di atas Kapal Phinisi.
Danny menyebut Deklarasi DIA dan INIMI mengangkat tema "Pesta Rakyat" dengan menyiapkan gerobak makanan gratis untuk para massa dan masyarakat yang hadir. Salah satu jenis makanan yang disiapkan adalah jagung sebanyak 20-25 ribu biji yang berasal dari Kabupaten Takalar.
Danny terharu jelang melakukan pendaftaran. Momen haru tersebut, kata Danny Pomanto, karena mengingat orang tuanya. Pasalnya, dirinya mengaku belum sempat melakukan ziarah ke makam mendiang orang tuanya.
"Saya teringat orang tuaku, saat-saat seperti ini saya sangat rindu orang tua , saya doakan, saya belum sempat ke Makam ziarah," ungkap Danny.
Apalagi, lanjut Danny, di momentum seperti ini dirinya sangat merindukan orang tuanya. Maka dari itu, dia mengaku menitipkan rindunya dalam bentuk doa ke orang tuanya saat melakukan salat sebelum berangkat ke KPU Provinsi Sulsel untuk mendaftar sebagai calon Gubernur Sulsel bersama wakil Gubernur Sulsel Azhar Arsyad.
Adapun, Indira Yusuf Ismail mengatakan setelah menyerahkan syarat usungan ke KPU, dia sudah mulai mempersiapkan saat ini. "Dengan menyelesaikan tahapan pemilihan ini (pendaftaran), kita berharap bisa berjalan sampai tahap selanjutnya (menjadi pemenang)," kata dia.
Untuk ongkos politik, selain dirinya yang akan bertarung di kota Daeng ini, ada juga sang suami yakni Danny Pomanto yang lebih awal mendaftarkan diri ke KPU Sulsel bersama Azhar Arsyad. Indira hanya menyebutkan ongkos politik dia sudah siapkan. "Sudah siap," singkat Indira.
Saat pendaftaran DIA didampingi para petinggi partai politik koalisi. Mereka adalah Ketua DPD PDI Perjuangan Sulsel Ridwan Andi Wittiri, Ketua DPW PPP Imam Fauzan Amir Uskara, dan Ketua Partai Buruh Exco Sulsel Ahmad Rianto. Hadir pula, Sekretaris PKB Sulsel M. Haekal, Ketua BPP PKB Sulsel Syamsu Rizal, Ketua Dewan Kehormatan PDI Perjuangan Sulsel Ansyari Mangkona, Wakil Ketua PDI Perjuangan Sulsel Iqbal Arifin, hingga Ketua Pemuda Pancasila Makassar Erwin Hatta.
Terlihat pasangan Danny-Azhar juga diiringi oleh puluhan ribu pendukung yang mengakibatkan dua ruas Jl. AP. Pettarani disesaki oleh massa yang membludak.
Saat melakukan pendaftaran pun, ujian Danny Pomanto masih terus berdatangan. Pasalnya, 3 parpol non-seat yang merupakan parpol yang baru saja menyatakan dukungan kepada Danny Pomanto dinyatakan belum memenuhi syarat untuk masuk pada Sistem Informasi Pencalonan (Silon).
Diskusi panjang pun terjadi, baik antar parpol koalisi DIA, maupun antara parpol dengan pihak KPU Sulsel. Akhirnya jalan tengah pun diambil oleh parpol koalisi DIA, yakni mengikhlaskan ketiga parpol non-seat tersebut tidak masuk dalam Silon. Kendati demikian, ketiga parpol tersebut secara faktual menyatakan tetap teguh mendukung pasangan DIA.
"Dengan penuh rasa respect yang begitu tinggi kepada partai Buruh, Partai Ummat dan PBB, beliau-beliau karena prinsipnya mengusung DIA secara utuh, daripada beresiko, beliau mengikhlaskan untuk tidak perlu lagi kembali meng-upload," ungkap Danny.
"Beliau karena teknis tidak bergabung dalam Silon itu. Tapi bagi kami pribadi dengan Pak Azhar dan teman-teman partai PDIP, PPP dan PKB. Kami menganggap bahwa 3 partai non seat adalah setara dengan 3 partai sebelumnya," tambah dia.
Dengan bergabungnya keenam parpol dalam barisan Danny-Azhar ini, Danny pun mengatakan pihaknya telah siap menghadapi skema head to head melawan koalisi KIM Plus di Pilgub Sulsel mendatang.
"Saya ini kan punya pengalaman head to head, kotak kosong, sepuluh calon, jadi sudah biasa. Apa saja insyaallah kami siap. Tunggu ma!" ucapnya.
Sementara itu, Azhar Arsyad mengungkapkan, dirinya bersama Danny Pomanto memiliki prinsip benar-benar bekerja untuk membangun Sulsel. Prinsip itu, salah satunya dengan menerapkan sistem egaliter atau pemerataan pembangunan.
"Kami memang prinsip bekerja adalah untuk semua itu inti sebenarnya. Jadi egalitarian, pemerataan Selatan maupun Utara, itu prinsip bekerja kami," ujar Ketua DPW PKB Sulsel ini.
Menurut Azhar, apabila pembangunan hanya fokus pada satu daerah, kemudian hanya mengandalkan satu program, tentu Sulsel tidak bisa melampaui daerah-daerah lain.
"Sementara Sulsel ini kalau bicara Indonesia Timur, diasporanya ke mana-mana tapi tidak bisa menjadi semacam pengganjal sebenarnya. Sulsel ini harus jadi terdepan seharusnya," sebut Azhar.
"Bahkan Sulsel itu harusnya lebih dari Jawa Timur. Jadi penting pengelolaan, penting pemimpinnya punya visi yang lebih baik untuk kepentingan lebih banyak masyarakat," imbuh Azhar. (sasa-yadi-fahrullah/C)