Panen Padi Bersama di Desa Lompo Tengah, BupatiSuardi Saleh Ungkap Rasa Syukur 

  • Bagikan
Bupati Barru Suardi Saleh

BARRU, RAKYATSULSEL - Bupati Barru Suardi Saleh Panen Padi bersama di Desa Lompo Tengah Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru, Jum'at (30/8)

Panen padi bersama Musim Tanam 2024 ini berlangsung di lokasi irigasi perpompaan program Penambahan Areal Tanam (PAT). Kelompok Tani Sappo Batu I Desa Lompo Tengah Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru.

Dalam sambutannya, Suardi Saleh mengungkapkan rasa syukurnya atas hasil panen Kelompok Tani Sappo Batu I yang mencapai 9,4 Ton.

" Alhamdulillah hasilnya luar biasa 9,4 Ton tertinggi, sebelumnya Kelompok Tani Mattiro Pura Desa Binuang hasil panennya mencapai 8,7 Ton dan mendapatkan undangan Upacara 17 Agustus 2024 di Istana Merdeka, sehingga  pencapaian kelompok Tani Sappo Batu sudah memenuhi syarat mendapatkan penghargaan yang sama dan Insya Allah akan disupport oleh kepala BSIP Provinsi Sulsel," ungkap Suardi Saleh.

Pada kesempatan ini Suardi Saleh ungkapkan transformasi pertanian saat ini sangat luar biasa dan mengakui dirinya adalah dulunya seorang petani tradisonal dan memahami cara bertani dan panen.

"Jangan diajari saya bertani tradisonal, karena saya dulunya adalah petani, cuma memang saat ini tranformasi pertanian sangat luar biasa," ujar Suardi.

Lebih lanjut, Suardi Saleh mengucapkan terima kasih kepada BSIP yang telah mendukung kebutuhan Petani di Kabupaten Barru. Diantaranya, bantuan benih dan mengapresiasi program Menteri Pertanian yang nyata dalam menghadapi El Nino.

Di mana, upayanya dengan mengantisipasi kekeringan ini dengan merecofusing anggaran Kementan untuk membeli pompa air untuk para petani dan ini merupakan wujud perhatian pemerintah. Sebab, dirinya tidak mau kerja sia- sia sudah menanam proses lalu kekeringan tidak ada air dan diberikan solusi dengan bantuan pompa.

"Alhamdulillah Kabupaten Barru sudah mendapatkan kendati syaratnya relatif berat karena hanya diperuntukkan untuk yang melakukan penanaman, dan berharap Kadis Pertanian segera mencari solusi cepat untuk memenuhi syarat ini," ucapnya.

Dihadapan Kepala BSIP, Suardi Saleh menyebutkan kondisi pertanian di Barru yang tidak memiliki hamparan besar untuk irigasi teknis dan semua terbatas sehingga solusinya adalah pompa. Harapannya, Kementan kedepan lebih melonggarkan lagi yang tidak menaman juga dikasi pompa, atau yang dua kali menanam.

"Paradigma pertanian harus diubah, jangan justru areanya yang luas irigasinya bagus didukung, justru seperti Barru ini yang perlu disupport. Karena memiliki area kecil, cuma irigasi teknis tidak ada, semi teknis sebagian dan paling besar tadah hujan," sebut Suardi.

Secara khusus, Suardi mengucapkan Terima kasih kepada Kelompok Tani Sappo I Batu dengan hasil panen yang luar biasa, kita doakan di tahun 2025 hadir di istana negara mengikuti upacara 17 Agustus.

Tapi sebenarnya bukan tujuan itu karena itu  cuma reward, tapi Kata Suardi Saleh yang paling penting adalah bagaimana mengoptimalkan lahan ini jangan pernah tidak ditanami tidak menghasilkan uang, selesai tanam padi padi padi padi palawija.

" Terima kasih juga kepada para Penyuluh pertanian, saya berharap kepada kelompok tani untuk terus bersinergi dengan penyuluh pertanian, dengarkan arahan karena satu kebahagiaan bagi Pemerintah dan Penyuluh ketika produktifitas pertanian meningkat " pungkasnya.

Sebelumnya Kementerian Pertanian RI yang diwakili Amin Nur yang juga Kepala BSIP Maros yang juga LO PAT Kementan RI mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya atas supporting dari Bupati Barru dan jajaran serta masyarakat Kabupaten Barru dalam mendukung pompanisasi yang menjadi program utama Kementan.

Lebih lanjut, tujuan utama program Kementan terkait pompanisasi, irigasi perpompaan dan irigasi perpipaan adalah mensupport petani untuk meningkatkan produktifitas dari tanaman padi supaya lebih baik dan produktif.

Hal ini dilakukan karena adanya kondisi alam yang disebabkan oleh El Nino kekeringan yang berkepanjangan sehingga Menteri Pertanian memiliki gagasan untuk mendorong tingkat produktifitas yaitu bagaimana menaikan air yang terpendam disaluran bisa dipake dan dimanfaatkan petani.

"Kami siap mensupport benih dengan beberapa varietas dan untuk tahun depan untuk MT (Musim Tanam) 2 akan kami bantu dengan inpari 34 yang tahan dengan air garam," ucapnya.

Hadir Para Asisten, Para Pimpinan OPD, Para Kabag, Camat Tanete Riaja, yang mewakili Dandim 1405 Parepare, yang mewakili Kapolsek, mewakili kepala BPS, mewakili pimpinan Bank Sulselbar, Kades Lompo Tengah,  para PPL Pertanian, para Kelompok Tani dan undangan lainnya. (Amril/A)

  • Bagikan

Exit mobile version