Menuju Swasembada Pangan dan Lumbung Pangan Dunia, PAT Diklaim jadi Solusi Cepat Mitigasi El Nino

  • Bagikan
Direktur Polbangtan Gowa Dr. Detia Tri Yunandar selaku Penanggung Jawab Program Perluasan Areal Tanam (PAT) dan Pompanisasi melakukan Survei program lokasi tanam Optimalisasi lahan (Oplah) di Desa Uloe, Kecamatan Dua Boccoe, Kabupaten Bone, Sabtu (31/8/2024).

GOWA, RAKYATSULSEL - Direktur Polbangtan Gowa Dr. Detia Tri Yunandar selaku Penanggung Jawab Program Perluasan Areal Tanam (PAT) dan Pompanisasi melakukan Survei program lokasi tanam Optimalisasi lahan (Oplah) di Desa Uloe, Kecamatan Dua Boccoe, Kabupaten Bone, Sabtu (31/8/2024).

Survei dilaksanakan bersama Plt Dirjen Hortikultura Muhammad Taufiq Ratule dan Dandim 1407/Bone Moch Rizqi Hidayat dalam rangka persiapan kedatangan Menteri Pertanian di lahan Oplah.

Saat ini, Realisasi tanam optimasi lahan di Sulsel telah tercapai seluas 8.423,15 Ha (61.71%) dari ⁠Target oplah Sulsel seluas  13.648 Ha.

Adapun realisasi tanam pompanisasi Sulsel seluas 65.632,00 Ha (70,71%) dari target pompanisasi Sulsel 92.818Ha.

Sementara itu, ⁠realisasi padi gogo Sulsel seluas  1.199 Ha ( 40.69 %) dari Target padi gogo Sulsel: 2.946 Ha. Total realisasi PAT Sulsel seluas 75.254,15 Ha (68,78 %) dari target PAT total Sulsel: 109.412  Ha.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan menyampaikan bahwa solusi cepat yang ditawarkan saat ini mengatasi krisis pangan adalah PAT. Dia yakin, apabila program tersebut dijalankan, maka Indonesia dapat mewujudkan swasembada dan juga lumbung pangan dunia.

"Ingat saat ini ada banyak negara yang mengalami penurunan produksi dan ada banyak penduduk dunia yang menderita kelaparan. Karena itu harus kita mitigasi dengan solusi cepat," jelasnya.

Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyebutkan Penambahan Areal Tanam (PAT) menjadi solusi cepat dalam mitigasi kekeringan akibat El Nino.

Sementara itu, Direktur Polbangtan Gowa selaku Pj pompanisasi menyampaikan bahwa pompanisasi sasarannya sawah tadah hujan dengan Indeks Pertanaman (IP) 0 atau sawah yang satu tahun atau lebih tidak ditanami karena tidak ada air. Serta peningkatan IP dari 1 menjadi IP 2.

"Pompanisasi ini untuk mendorong peningkatan produksi padi dan tentunya kedepan kita bisa swasembada. Para milenial dapat berperan aktif dan memberikan kontribusi yang nyata terutama dalam mendukung keberhasilan program menteri pertanian untuk mencapai swasembada beras," pungkas Detia. (Dul)

  • Bagikan