BANTAENG, RAKYATSULSEL - Kepala Dinas Kesehatan Bantaeng, dr Andi Ihsan melaunching Inovasi SIAP SAMAKI atau akronim dari Optimalisasi Peran Klinik Inovasi Kesehatan dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang Inovatif di Ruang Pertemuan Dinas Kesehatan Bantaeng, Kecamatan Bantaeng, Rabu (4/9).
Inovasi ini lahir dari proses Pelatihan Kepemimpinan Administrator angkatan IV PPSDM Kemendagri Regional Makassar sebagai aktulisasi aksi perubahan yang dilakukan oleh Sekretrais Dinas Kesehatan Bantaeng, Iwan setiawan.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Bantaeng, dr Andi Ihsan mengatakan, inovasi itu merupakan sebuah terobosan yang akan membantu tenaga kesehatan yang tersebar di seluruh pusat layanan kesehatan.
"Seperti di RSUD Prof Anwar Makkatutu, RSUD Banyorang, UPT Puskesmas, UPT Pelayanan Gizi terpadu dan UPT Lontara PSC 119 dalam mempercepat capaian indikator layanan kesehatan masyarakat dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Kabupaten Bantaeng," kata dia.
"Khususnya di lini terdepan dalam penerapan integrasi layanan primer yang akan dimulai dari tingkatan yang paling kecil seperti desa dan kelurahan, ini perlu di apresiasi terhadap reforme kita Iwan Setiawan yang melihat bahwa akselarasi pencapaian target layanan kesehatan yang bermutu di masyarakat harus ditunjang oleh tenaga tenaga kesehatan yang inovatif," kata dia.
Sementara itu, Reformer, Iwan Setiawan mengatakan bahwa Inovasi SIAP SAMAKI adalah suatu inovasi yang akan megoptimalkan fungsi klinik inovasi kesehatan sebagai tempat melakukan berbagi ilmu dan menggali permasalahan pelayanan kesehatan di Bantaeng.
"Untuk dicarikan jalan keluarnya dalam sebuah bentuk inovasi karena tugas dan fungsi dari dari Dinas Kesehatan adalah sebagai unsur pelaksana penyelenggara urusan pemerintahan bidang kesehatan," kata dia.
Lebih lanjut, Reformer, Iwan Setiawan yang juga sebagai Sekretaris Dinas kesehatan Bantaeng ini mengatakan ada tiga tujuan yang ingin dicapai dalam proses aksi perubahan ini.
Pertama, jangka pendek yaitu terwujudnya sumber daya manusia kesehatan yang inovatif melalui penguatan kelembagaan Klinik inovasi kesehatan. Kedua, jangka menengah yaitu terwujudnya pelayanan kesehatanyang efektif dan efisien melalui optimalisasiperan ASN dan PPPK yang berkinerja tinggi.
Ketiga, jangka panjang adalah terbangunnya budaya dan ekosistem inovasi di Dinas Kesehatan Bantaeng dalam proses aksi perubahan ini dengan keterbatasan waktu maka yang akan dilakukan adalah mencapai tujuan jangka pendek dan menjamin keberlanjutan dari inovasi ini.
Hadir dalam launching itu perwakilan dari sejumlah OPD terkait, pendamping inovasi kabupaten dari Bantaeng Institute dan Butta Ilmu, perwakilan RSUD Prof Anwar Makkatutu, RSUD Banyorang, Perwakilan dari Organisasi Profesi Kesehatan diantaranya IDI, PDGI, PPNI, IBI, PERSAKMI, pejabat struktural Dinas Kesehatan, Kepala UPT Puskesmas, Pelayanan Gizi, Lontara PSC 119, perwakilan staf puskesmas dan Dinas Kesehatan Bantaeng. (Jet)