Danny Pomanto Terima Kunjungan Duta Besar Australia, Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Riset

  • Bagikan
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, menerima kunjungan dari Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams, di Kantor Balai Kota Makassar pada Kamis (5/9). (Sasa/A)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, menerima kunjungan dari Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams di Kantor Balai Kota Makassar, Kamis (5/9).

Pada pertemuan tersebut mereka membahas beragam hal, termasuk sejarah dan peluang kerja sama antara Makassar dan Australia, khususnya dalam bidang pendidikan dan penelitian.

Penny Williams mengungkapkan rasa senangnya bisa bertemu dengan Wali Kota Makassar dan berbincang tentang kerja sama bilateral yakni di bidang pendidikan, riset, investasi, dan perdagangan.

Ia juga mengapresiasi sejarah panjang hubungan antara Makassar, Sulawesi Selatan, dan Australia.

"Terima kasih pak wali saya sudah beberapa kali ke Makassar dan saya senang sekali bisa bertemu dengan bapak. Saya selalu senang datang ke Makassar, ada pak konjen di sini. Tapi saya ambil kesempatan," terang Penny.

Sementara itu, Konjen Australia, Todd Dias, mengungkapkan kebanggaannya terhadap program kerjasama yang telah terjalin antara Australia - Makassar.

Apalagi, kata Todd Dias, saat ini ada inisiasi kerja sama yang baru yakni penelitian terkait perubahan iklim dan inklusivitas, masyarakat pesisir di Sulawesi.

Serta, kerjasama dengan lembaga Australia terkait bahan bangunan hijau atau rendah emisi.

"Ini program yang baru dimunculkan dan sebetulnya hari ini, ada undangan dari peneliti untuk indonesia untuk bergabung," ujar Todd Dias.

Sementara itu, Wali Kota Moh Ramdhan Pomanto mengaku tertarik dengan penelitian terbaru terkait bahan bangunan yang ramah lingkungan. Alasannya, Pemkot Makassar memiliki komitmen Makassar sebagai kota rendah karbon atau low carbon city.

Danny Pomanto--sapaan akrabnya, pun menyebut 40 persen emisi karbon itu disumbang oleh bahan bangunan. Pasalnya, bahan bangunan yang tidak ramah lingkungan dapat memicu suhu panas.

"Material nya itu kalau kena sinar, itu lebih panas dari sinarnya sendiri. Seperti kaca menyumbang emisi, sehingga ada penilitian dan kami langsung berminat karena kami punya semangat low carbon," tutup Danny Pomanto. (Sasa/B)

  • Bagikan

Exit mobile version