GOWA, RAKYATSULSEL – Untuk mengatasi dampak El Nino dan meningkatkan produktivitas sektor pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperluas program pompanisasi.
Program ini mendukung Perluasan Areal Tanam (PAT) melalui pemberian bantuan pompa kepada petani, dengan tujuan meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 0 menjadi 1 atau dari 1 menjadi 2 kali tanam dalam setahun. Langkah ini mempercepat proses tanam untuk mengejar produksi yang terhambat akibat cuaca buruk El Nino yang berkepanjangan.
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan, program pompanisasi adalah salah satu upaya Kementan dalam mempercepat peningkatan produksi padi dan jagung melalui optimalisasi lahan rawa (oplah) serta peningkatan indeks pertanaman (IP) pada lahan sawah tadah hujan. Langkah ini diambil sebagai upaya pemerintah untuk mengantisipasi krisis pangan.
“Kami berkomitmen menjaga keberlanjutan sektor pertanian serta kesejahteraan petani di Indonesia,” ujar Mentan Amran.
Sebanyak 2.780 unit pompa telah disalurkan kepada petani di Sulawesi Selatan, dengan 1.073 unit di antaranya dimanfaatkan oleh petani di Kabupaten Wajo, Bone, Sinjai, dan Bulukumba.
“Pompanisasi diharapkan dapat membantu petani mengairi sawah, sehingga proses pertanaman dapat berjalan dengan baik. Harapannya, pompa ini dapat dioptimalkan oleh petani di wilayah lain yang juga membutuhkannya,” kata Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti.
Idha juga menjelaskan bahwa Menteri Pertanian Amran Sulaiman terus mendorong peningkatan produksi padi dan jagung menuju swasembada, meskipun dihadapkan dengan tantangan El Nino.
Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa, Detia Tri Yunandar, yang juga Penanggung Jawab PAT untuk Kabupaten Bone, Wajo, Bulukumba, dan Sinjai, menambahkan bahwa Polbangtan Gowa aktif terlibat dalam menyukseskan program produksi pangan melalui perluasan areal tanam sebagai strategi antisipatif menghadapi krisis pangan.
Bahkan, untuk mendukung program ini, Polbangtan Gowa telah menerjunkan mahasiswa di 24 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan untuk melakukan pendataan dan pendampingan program.
“Melalui pompanisasi, lahan sawah yang dekat dengan sumber air namun sulit dijangkau dapat diairi menggunakan pompa. Kami berharap upaya ini memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan produksi padi di Sulawesi Selatan,” kata Detia. (Dul)