Massifkan Gerakan Inklusi, Dosen UNM Gelar Pelatihan Bahasa Isyarat

  • Bagikan
Suasana Pelatihan Bahasa Isyarat di FIP UNM, Sabtu (6/9). (Abu/A)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Jurusan Pendidikan Khusus (PKh) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Makassar (UNM) terus mendorong peningkatan penggunaan bahasa isyarat sebagai media interaksi bersama dengan teman tuli.

Dosen Jurusan PKh FIP UNM, Wizerti Ariastuti Saleh mengatakan dalam proses pelatihan bahasa isyarat yang diselenggarakan oleh pihaknya itu terdiri dari tiga tingkatan.

“Pelatihan tahap satu kami itu belajar kata dasar, seperti benda dan aktivitas dalam bahasa isyarat," ujar Wizerti, saat diwawancara Rakyat Sulsel baru-baru ini.

Ia menuturkan, pelatihan itu dilakukan untuk Mahasiswa UNM. Tentu saja harapannya mahasiswa dapat menuju pada poin inklusi dalam kehidupan sosial, salah satunya pemahaman tentang penggunaan bahasa isyarat.

“Pelatihan ini awalnya dibuka untuk mahasiswa Jurusan PKh saja tapi karena pelatihan ini sangat banyak digemari jadi pelatihan ini dibuka secara umum.

“Giat ini juga dilakukan oleh mahasiswa PKh UNM yang tergabung dalam Sign Language Special Education (SLSE),” bebernya.

Kata dia, pemberi pelatihan itu langsung dari teman tuli (penyandang tunarungu) sehingga tentu saja menjadi poin penting dalam kampanye keinklusifan dan penggunaan bahasa isyarat.

Meski pelatihan bahasa Isyarat lanjut Ibu Wizert sapaan akrabnya,- pelatihan itu sudah melebihi dari perkiraan target peserta yang sebelumnya sudah diperkirakan.

“Kami awal prediksi hanya akan diikuti oleh 20 sampai 30 orang saja, ternyata lebih. Bahkan sampai 100 orang,” ulasnya.

Sebagai Dosen Pembimbing SLSE, tentu saja itu menjadi sebuah poin untuk memaksimalkan pelatihan yang akan digelarnya dalam waktu dekat ini.

Menurutnya, eliminasi diskriminasi itu harus dilahirkan dari satu kegiatan yang nyata, apalagi teman tuli tak hanya ada ditengah mahasiswa, namun juga akan ditengah masyarakat luas.

“Teman tuli kan tidak hanya ada di UNM saja, tidak hanya di pendidikan khusus tapi teman tuli ini nyata ada di masyarakat. Ini menjadi langkah awal peserta pelatihan ini untuk mampu berkomunikasi dengan teman-teman tuli diluar sana dan ini juga untuk harapan penyelenggaraan pendidikan inklusif” kunci perempuan berkelahiran Gorontalo itu.

Untuk Informasi, kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Ketua Jurusan PKh FIP UNM, Usman.Ketua SLSE, dari Mahasiswa PKh FIP UNM, (Teman Tuli) Andi Tenri Sapada.

(Abu/B)

  • Bagikan