Terkendala Kesehatan, Pengganti Suhartina dari Kalangan Birokrat

  • Bagikan
Chaidir Syam - Suhartina Bohari

MAROS, RAKYATSULSEL - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maros telah memberikan hasil pemeriksaan dan verifikasi dokumen syarat calon dan hasil pemeriksaan kesehatan bakal pasangan calon Chaidir Syam - Suhartina Bohari. Dalam hasil pemeriksaan, Suhartina Bohari dalam statusnya sebagai bakal calon wakil bupati dinyatakan tidak memenuhi syarat atau TMS.

"Sudah kami berikan hasil pemeriksaan dan verifikasi dokumen syarat calon dan hasil pemeriksaan kesehatan kepada tim pasangan calon, dan untuk statusnya bakal pasangan calon bupati memenuhi syarat dan bakal pasangan calon wakil bupati tidak memenuhi syarat," sebut Jumaedi, Ketua KPU Maros, Ahad (08/09/2024).

Status TMS tersebut, sambung Jumaedi, itu soal kesehatan bakal calon wakil bupati Suhartina Bohari yang akan menjadi pendamping Chaidir Syam untuk periode kedua Maros Keren.

"Status TMS itu karena kesehatan, dan kami tidak bisa memberikan rincian dan detailnya," ungkap pria yang akrab disapa Edy tersebut.

Berkenaan dengan hal tersebut, maka KPU memberi batas waktu 3 hari sejak penetapan Berita Acara hasil verifikasi pertanggal 7 September 2024 untuk dilakukan pengajuan penggantian.

"Kami juga telah menyampaikan kepada LO dan tim untuk melakukan pengajuan penggantian calon dengan batas 3 hari sejak BA hasil verifikasi tersebut diberikan," tambahnya.

Jika sampai batas waktu 3 hari tersebut tidak ada usulan penggantian, maka bakal calon dinyatakan gugur.

Terpisah, Bakal Calon Bupati Chaidir Syam melalui Juru Bicaranya, Chaerul Syahab menyampaikan akan segera melakukan pengajuan penggantian bakal calon wakil bupati sebagaimana mekanisme yang ada.

"Sangat disayangkan sesungguhnya keadaan ini, tapi apa daya kita ini berada di negara hukum. Kita mesti taati keputusan dari KPU. Kami sementara menggodok di internal soal penggantian wakil ini, dan ada beberapa figur yang diusung," ujar Chaerul saat dikonfirmasi via telepon (08/09).

Soal beberapa figur itu, pihaknya belum bisa menyebut nama. Tapi mereka berasal dari partai dan non-partai.

"Berdasar hasil perbincangan di internal, mengerucut ke tiga nama. Ada dari partai, ada dari kalangan birokrat," imbuhnya.

Chaerul memberi kisi-kisi, besar kemungkinan menurut dia berasal dari kalangan birokrat.

"Potensinya dari Birokrat" pungkasnya. (Ikbal)

  • Bagikan

Exit mobile version