Akademisi Soroti Survei ‘Pesanan’ Jelang Pilkada Serentak 2024

  • Bagikan
Ilustrasi

MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) setiap tahun, termasuk Pilkada serentak 2024, berbagai jajak pendapat kerap diumumkan kepada publik. Survei tersebut biasanya berfokus pada popularitas dan elektabilitas calon serta kecenderungan para pemilih.

Namun, seberapa jauh hasil survei dapat dipercaya? Apakah publik menganggapnya sebagai panduan yang akurat, atau justru meragukannya? Pasalnya, beberapa survei diduga merupakan "pesanan" dengan hasil yang disesuaikan dengan kepentingan pemesannya.

Seperti baru-baru ini, salah satu Lembaga Survei yang merilis hasil survei yang menunjukkan salah satu bakal pasangan calon.

Hasil survei ini pun mendapat perhatian dari pakar komunikasi politik Universitas Hasanuddin Makassar, Dr. Hasrullah. Menurutnya, survei yang dilakukan oleh lembaga independen seharusnya tidak menimbulkan polemik, terutama menjelang Pilkada 2024.

"Kita harus menghargai semua lembaga. Namun, survei yang dilakukan perlu menunjukkan profesionalitas dan independensi," ungkap akademisi Unhas tersebut, Selasa (10/9/2024).

Lebih lanjut, dosen Fisipol Unhas itu menjelaskan bahwa riset opini publik yang dilakukan lembaga survei harus dilakukan secara komprehensif dan objektif.

"Survei dari lembaga independen harus melalui metode yang akurat, dimulai dari identifikasi yang jelas atas sasaran survei," tuturnya.

  • Bagikan