MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Jelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Sulawesi Selatan (Sulsel), Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan mendukung proses demokrasi tersebut berlangsung aman dan damai.
Hal ini disampaikan Bobby saat menggelar acara Tudang Sipulung dengan tema, "Ciptakan Pilkada serentak yang damai di wilayah Sulsel tahun 2024", di Cafe Agung, Jalan DR. Ratulangi, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, Selasa (10/9/2024).
Dimana, dalam kegiatan ini sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, organisasi mahasiswa, LSM, Ormas, dan media.
"Jadi sebenarnya saya hanya ingin mengajak seluruh komponen masyarakat untuk sama-sama menjaga dan saling mendukung agar pelaksanaan Pilkada berjalan aman dan lancar," kata Bobby.
Untuk mewujudkan Pemilu yang aman dan damai, Bobby juga menekankan agar masyarakat mengaplikasikan budaya atau falsafah orang Bugis Makassar yakni 3S atau Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakainge, yang artinya saling menghargai dan saling mengingatkan.
"Jadi kita harus saling menghormati, menghargai, dan mengingatkan," ungkapnya.
Merespons posisi Sulsel yang terjerumus ke dalam zona merah dengan indikator rawan konflik pada Pilkada serentak, Bobby memberikan pandangannya.
"Saya pikir dengan kebersamaan kita bisa jaga supaya tidak terjadi hal yang kita khawatirkan," sebutnya.
Karena wilayah Kodam XIV/Hasanuddin tidak hanya di Sulsel, Bobby mengatakan bahwa pihaknya akan mengerahkan sekitar 9 ribu personel untuk pengamanan.
"Kita mungkin memperkirakan sekitar 9 ribu orang untuk membantu Kepolisian dalam Pilkada serentak," ucapnya.
Dari sekitar 9 ribu itu, kata Bobby, nantinya akan membantu memberikan pengamanan proses Pilkada, termasuk penyaluran logistik ke daerah-daerah terpencil.
"Untuk penyaluran logistik ke daerah-daerah terpencil, kita nantinya komunikasi dengan KPU. Selama diminta untuk membantu kita akan memberi bantuan," sebutnya.
Selain itu, Bobby menegaskan bahwa TNI dalam pelaksanaan Pilkada serentak sama seperti pada peristiwa demokrasi sebelumnya. "Kita punya netralitas dalam UU," pungkasnya. (Isak/B)