JENEPONTO, RAKYATSULSEL - Memasuki masa Pilkada Jeneponto 2024, tensi politik di wilayah yang dikenal dengan sebutan Butta Turatea ini semakin memanas. Berbagai peristiwa yang terjadi di tengah masyarakat mulai dikait-kaitkan dengan hajatan politik lima tahunan tersebut.
Situasi ini tampak jelas dari meningkatnya aktivitas politik di berbagai lapisan masyarakat, mulai dari dukungan calon hingga aksi-aksi yang dianggap sebagai manuver politik. Sejumlah kelompok masyarakat mulai menunjukkan keberpihakan mereka terhadap bakal calon yang akan bertarung dalam Pilkada mendatang.
Salah satunya soal video pembongkaran rumah salah satu warga di Kelurahan Tolo', Kecamatan Kelara yang viral dan disebut-sebut sebagai imbas adanya perbedaan pilihan calon kepala daerah.
Dalam video yang berdurasi kurang lebih 2 menit tersebut, puluhan orang yang berada di lokasi terlihat membongkar sebuah rumah warga.
Dalam narasinya sang perekam video mengatakan jika pembongkaran rumah tersebut atas perintah Lurah Tolo', gegara pemilik rumah memasang APK (Baliho) salah satu calon kepala daerah.
“Injo gara-gara baliho nanigesara ballaka, kah sarrikanna pak lurah. Ia minjo baji punna kaminne (gara-gara pasang baliho rumah ini dibongkar, atas perintah lurah. Apakah ini sesuatu yang baik),” ujarnya dalam video, Kamis (12/9/2024).
“Gara-gara balihoji nanigesaraki ballaka, nisuro gesara Kareng Jalling, pak Lurah (Rumah ini dibongkar gara-gara baliho, disuruh bongkar sama Karaeng Jalling Pak Lurah),” ujar suara lainnya dalam video.
Menanggapi video yang beredar tersebut, Kepala Kelurahan Tolo', Muh Ilyas T angkat suara.