MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Universitas Hasanuddin (Unhas) melalui Bidang Akademik dan Kemahasiswaan menyambut penerima beasiswa kerja sama Unhas dan Nickel Industries.
Kegiatan penyambutan mahasiswa penerima beasiswa Nickel Industries tersebut dilaksanakan di lantai 7, Rektorat Kampus Unhas Tamalanrea pada Selasa (10/9).
Direktur Pendidikan Unhas Risma Illa Maulany membuka secara resmi penerimaan mahasiswa baru penerima beasiswa tersebut dan dihadiri langsung oleh Kasubdit Penerimaan Mahasiswa Baru Unhas Nurul Ichsani. Head of Sustanaibility Nickel Industries Muchtazar dan mahasiswa penerima beasiswa Nickel Industries.
“Beasiswa ini diberikan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat yang tujuannya pasti ingin mencoba meningkatkan kapasitas masyarakat di sekitar tambang. Tambang memberikan dampak ekonomi yang besar, oleh karena itu mereka ingin masyarakat tersebut juga bersama membangun daerahnya,” ungkap Risma.
Lebih lanjut, Risma menyampaikan harapannya agar dikemudian hari penerima beasiswa ini dapat berpartisipasi mengelola sumber daya alam di daerahnya dengan bijak, bukan hanya sekedar berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, tak elak juga dalam pengelolaannya.
Risma menuturkan, Unhas berkomitmen untuk mendukung penuh keberhasilan studi penerima beasiswa dengan melakukan monitoring dan evaluasi terkait kemajuan studi dan akademik penerima beasiswa.
Kata Risma, mahasiswa penerima beasiswa Nickel Industries berjumlah 10 orang di antaranya 2 mahasiswa yang lulus melalui jalur SNBT dan 8 lainnya melalui jalur mandiri.
Adapun program studi dari penerima beasiswa tersebut di antaranya, program studi Akuntansi, Ilmu Hukum, Teknik Elektro, Teknik Geologi, Teknik Informatika, Teknik Lingkungan, dan Teknik Pertambangan.
Komponen beasiswa Nickel Industries mencakup uang kuliah tunggal, iuran pengembangan institusi, biaya hidup, dan biaya asrama sebagai penunjang selama menempuh pendidikan.
“Beasiswa ini merupakan bentuk kerja sama antara Universitas Hasanuddin dengan Nickel Industries dalam memberikan kemudahan akses pendidikan tinggi masyarakat, khususnya di kawasan Nickel Industries di Morowali, Sulawesi Tengah,” kuncinya. (Abu/B)