Utak-Atik Tim Pemenangan

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dua pasang kandidat di pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Selatan sedang merampungkan struktur tim pemenangan. Nantinya, seluruh kendali, strategi, dan kerja-kerja untuk kontestasi calon akan dieksekusi oleh tim ini.

Pertarungan yang head to head memaksa Pilgub Sulsel kali ini akan berlangsung ketat dan sengit. Kedua tim nantinya akan berjibaku dalam menggalang opini demi meraih simpati pemilih. Keliru memilih dan menempatkan anggota tim, berarti separuh kekalahan sudah di depan mata.

Pasangan Danny Pomanto-Azhar Arsyad terkesan lebih siap dalam meramu keanggotaan tim pemenangan. Meski belum ditetapkan secara resmi, namun gambaran orang-orang yang akan fokus bekerja nantinya sudah mengemuka.

Penyusunan tim pemenangan melibatkan partai pengusung pasangan Danny-Azhar. Menurut Danny Pomanto. pihaknya akan memberi kejutan mengenai sosok ketua tim pemenangan yang akan ditunjuk.

Danny mengatakan, pihaknya punya dua tawaran mengenai penunjukan ketua tim pemenangan yakni sosok dari partai pengusung atau figur di luar partai politik yang punya berpengalaman dalam meramu strategi pemenangan. Hal itu dilakukan agar ketua tim nantinya lebih leluasa dalam menggerakkan tim dan relawan.

"Kami akan rapatkan segera. Insyaallah Sabtu nanti, kami umumkan figur ketua tim pemenangan DIA,. Kalau bukan figur partai, yaH, non partai. Kami akan berikan kejutan," imbuh Danny, Kamis (12/9/2024).

Menyangkut nama-nama yang dipersiapkan untuk tergabung dalam tim pemenangan, telah dikirim oleh masing-masing partai pengusung.

Dari Partai Persatuan Pembangunan mengirim enam nama seperti Ketua DPW PPP Sulsel, Imam Fauzan Amir Uskara, Sekretaris PPP Sulsel Nur Amal, Taufik Zainuddin (koordinator Maros, Pangkep, Barru, Parepare), Yusran Sofyan (koordinator Bone, Soppeng, Wajo, Sinjai, Bulukumba), Saharuddin (koordinator Enrekang, Pinrang, Sidrap, Tator), dan Andi Nurhidayati.

"Semua nama perwakilan PPP sudah kami setor ke tim DIA," kata Nur Amal.

Sedangkan dari Partai Kebangkitan Bangsa Sulsel, menyetor lima nama untuk memperkuat tim pemenangan Danny-Azhar. Mereka adalah mantan anggota DPRD Sulsel, Wawan Mattaliu, mantan Wakil Wali Kota Makassar juga caleg terpilih DPR RI Syamsu Rizal, Sekretaris PKB Sulsel, Muhammad Haekal, Zulfikar Limolang, dan
Fauzi Andi Wawo.

Adapun dari PDIP beberapa nama diusulkan masuk di tim pemenangan DIA. Mereka adalah Iqbal Arifin, Risfayanti Muin, Fadli Ananda, Muh Anzar Zainal Bate, Alimuddin, Rahmat Muhayang, Andi Putra Batara Lantara, dan Esra Lamban.

"Semua anggota DPRD Sulsel terpilih dari PDIP itu masuk tim. Iqbal Arifin dan Risfayanti sebagai juru bicara jubir," kata Sekretaris PDIP Sulsel, Rudy Pieter Gony.

Sementara itu, pasangan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi telah menunjuk Andi Damisnur sebagai ketua tim pemenangan. Damisnur merupakan pensiunan polisi berpangkat jenderal bintang dua.

Pekan lalu, Andi Damisnur menyatakan bakal bergerak masif ke-24 kabupaten/kota untuk memenangkan Sudirman-Fatma. Damisnur merupakan mantan Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran di Sulsel pada Pilpres 2024. Prabowo-Gibran meraih 3.010.726 suara atau 57,02 persen.

"Berbekal pengalaman, saya akan kunjungi semua 24 kabupaten/kota. Saya akan koordinasikan semua, supaya mereka benar-benar mendukung aktif Sudirman-Fatma," ujar Damisnur.

Menurut Damisnur, dirinya ingin semua orang yang terlibat dalam pemenangan Sudirman-Fatma di Sulsel ikut bekerja ekstra. Pihaknya tidak ingin anggota tim hanya sekadar menumpang nama, namun enggan turun kampanye.

"Kami meminta semua tim relawan turun langsung menemui masyarakat untuk mensosialisasikan pasangan Sudirman-Fatma. Saya tekankan semua yang terlibat sebagai pendukung dan relawan," imbuh dia.

Juru bicara Sudirman-Fatma, Muhammad Ramli Rahim mengatakan, meskipun sudah ada ketua tim yang ditunjuk, namun hingga saat ini, surat keputusan tim pemenangan belum ada. Menurut dia, partai politik masih melakukan penyusunan komposisi. Ramli juga menolak menyebutkan nama-nama yang akan masuk sebagai anggota tim pemenangan.

"Belum ada SK tim pemenangan, jadi masih menunggu," ujar Ramli

Sedangkan, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar Sulsel, Lakama Wiyaka mengakui saat ini partai koalisi pengusung Sudirman-Fatma belum bergerak dalam melakukan rapat koordinasi.

"Saya belum tahu apa perkembangannya ini. Tim Sudirman-Fatma belum ada yang koordinasi. Tidak ada informasi secara resmi saat ini," beber politikus senior Partai Golkar.

Lakama mengatakan, pihaknya dari partai pengusung tidak mungkin langsung bertanya mengenai perkembangan tim kepada Sudirman-Fatma. Dia mengatakan, Golkar Sulsel hanya menunggu adanya pemberitahuan dan informasi pergerakan partai koalisi tersebut.

"Masa kami yang ke sana cari orang? Tidaklah! Yang jelas kami belum tahu informasi apapun karena memang belum ada," imbuh Lakama.

Selain itu, kata dia, pihaknya belum menyetor nama-nama kader untuk menjadi tim pemenangan Sudirman-Fatma. Alasannya, Golkar masih menunggu kelanjutan pergerakan dari partai koalisi lain.

"Untuk sementara kami fokus mengurus kader yang maju di pilkada. Mengenai susunan tim Sudirman-Fatma itu belum ada," kata Lakama.

Azhar Roadshow ke Daerah

Sementara itu, Azhar Arsyad mulai melakukan roadshow ke daerah untuk bertemu bertemu dengan masyarakat.
Kunjungan dari pasangan Calon Gubernur, Danny Pomanto itu, atas permintaan masyarakat. Misalnya di Kabupaten Bantaeng, Azhar bertemu dengan kaum milenial yang kini akrab dengan sebutan Gen-Z.

"Kemarin kami silaturahmi dengan milenial Bantaeng dan akan lanjut daerah lain," kata Azhar.

Azhar juga bertemu dengan legislator PKB terpilih di Jeneponto dan Bantaeng. Azhar pun bersilaturahmi dengan pengurus daerah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). "Ketemu dengan jaringan caleg PKB, pengurus DPC dan jaringan PKB," ujar dia.

Ketua PKB Sulsel itu juga melakukan kunjungan ke kediaman Pimpinan Pondok Pesantren DDI Mangkoso, Profesor Farid Wajdi di Kabupaten Barru.

"Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya untuk memohon doa restu dan mempererat hubungan dengan ulama dan tokoh masyarakat," tutur Azhar.

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan tersebut, Azhar Arsyad menyampaikan visi dan misinya untuk memajukan Sulawesi Selatan, termasuk program-program yang akan mendukung pengembangan pendidikan pesantren dan kesejahteraan masyarakat.

"Saya ini santri, lahir dari keluarga besar Darud Da’wah wal Irsyad, sehingga Pesantren DDI Mangkoso sudah seperti rumah sendiri," imbuh mantan Sekjen PB DDI.

Azhar menuturkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan ulama dalam membangun daerah, mengingat posisi penting DDI Mangkoso sebagai salah satu pesantren tertua dan terbesar di Sulawesi Selatan.

"Anregurutta Farid Wajdi memberikan sambutan hangat dan menekankan pentingnya pemimpin yang memiliki komitmen tinggi terhadap persoalan keumatan," kata Azhar.

"Ulama kharismatik Sulsel itu berpesan agar senantiasa berpegang pada ajaran Islam moderat ahlussunnah wal jamaah dan nilai-nilai tradisi kepesantrenan," tambah dia.

Sebelumnya, Azhar juga menyempatkan menziarahi makam Pendiri Pondok Pesantren DDI Mangkoso Abdurrahman Ambo Dalle di kawasan Masjid Besar Ad Da’wah Mangkoso. Sekretaris DPW PKB Sulsel.

Sementara itu, seorang pemuda asal Makassar Yusril Irhaz, menilai pasangan Sudirman-Fatmawati sosok yang paling pas untuk melanjutkan pembangunan di Sulsel. Yusril mengatakan Andi Sudirman selama menjabat gubernur telah benahi 500 Km jalan di Sulsel. Ada juga Masjid 99 kubah Asmaul, Husna Jembatan Andalan Pacongkang, Masjid Thalhah Ubaidillah Tanjung Bira

Menurut Yusril, Sudirman sosok yang tak perlu diragukan lagi dalam memimpin Sulsel. Terlebih saat ini, Sudirman didampingi sosok yang bahkan telah berkiprah di tingkat nasional dan saat ini menjabat Bendahara DPP Nasdem, Fatmawati.

“Fatma sosok yang paripurna, pernah menjadi anggota DPR RI, pernah menjadi wakil wali kota, sekarang terpilih menjadi anggota DPR RI. Tapi sekarang demi pengabdian untuk masyarakat Sulsel, dia memilih untuk menjadi wakil gubernur,” ujar Yusril.

Pasangan Sudirman-Fatma diusung dan didukung sepuluh partai politik, yakni Nasdem, Gerindra, Golkar, Demokrat, PKS, PAN, Hanura, PSI, Gelora, dan Perindo. (suryadi/C)

  • Bagikan