Mendapatkan laporan ini Mentan Amran lalu berkesimpulan bahwa cara bertani yang jauh berbeda karena faktor musim ini memang berbeda dengan Indonesia yang berada di daerah tropis. Namun sistem penggunaan alat mesin pertanian modern mereka dapat diterapkan kelak di Indonesia.
Diketahui saat ini Kementerian Pertanian berjuang untuk mencapai swasembada dan visi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia dengan melakukan target cetak sawah sebanyak 3 juta hektar. Jika menggunakan tenaga manusia, maka program ini akan membutuhkan 6 juta tenaga kerja.
Namun jika menerapkan sistem pertanian modern dengan satu keluarga petani mengelola sampai 1000 hektar seperti di Arkansas ini, maka untuk mengelola 1 juta Hektar cukup dibutuhkan sebanyak 1.000 keluarga petani. (dan jika petani milenial terlibat, cukup 2.000 pemuda)
Hal yang paling berat dalam urusan produksi padi adalah pengolahan tanah, penanaman dan pemanenan.
Jika hal ini telah dilakukan dengan penggunaan mesin maka tidak perlu lagi ada pergerakan populasi besar-besaran ke daerah pengembangan cetak sawah seperti Merauke dan Kalimantan Tengah.
Dari informasi yang berkembang dalam pertemuan, diketahui bahwa Pemerintah Negara Bagian Arkansas berharap ada kerjasama bidang pertanian dengan Indonesia setelah mengetahui akan datangnya
Owner Tiran Group ini.
Di Little Rock, Mentan Amran disambut oleh Konsulat Jenderal RI, Ourina Ritonga beserta tim.
Turut juga menyambut kepala otoritas bandara Bill and Hillary Clinton, Shane Carter yang meminjamkan fasilitas rapat di sela proses check out bagasi rombongan. (*)