GOWA, RAKYATSULSEL - Dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat tentang literasi keuangan syariah, Program Pengabdian Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Makassar (UNM), menggelar kegiatan workshop yang bertema “Penguatan Literasi Keuangan Syariah & Pelatihan Perencanaan Keuangan Biaya Haji & Umrah”.
Tim pengabdian terdiri dari empat orang dosen dan dua orang mahasiswa, yaitu Bapak Dr. H. Azwar Anwar, SE., M. Si., Ak., CA selaku ketua tim dengan anggota masing-masing; Hj. Masnawaty S., SE, M. Si., Ph. D., Ak., CA, Hajrah Hamzah, M. Si., Ak., CA dan Kartika S. P. Musa, S. Ak., M. Ak. Acara ini diselenggarakan pada 14 September 2024 di Resto A’kaddo Waroengta Jl. Beringin, Tombolo, Kec. Somba Opu, Kabupaten Gowa dan dihadiri oleh berbagai kalangan Masyarakat di antaranya Majelis Talim, mahasiswa, ibu rumah tangga, hingga pelaku usaha.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pengetahuan mendalam kepada peserta mengenai pentingnya literasi keuangan berbasis syariah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, peserta juga dibekali keterampilan dalam merencanakan keuangan untuk persiapan ibadah Haji dan Umrah.
Peserta diberikan penguatan pengetahuan dan keterampilan mengelola keuangan berdasarkan prinsip syariah. Peserta diharapkan mampu memenuhi kewajiban sebagai seorang muslim terutama rukun islam yang kelima.
Kegiatan ini diawali dengan sambutan dari Bapak Dr. H. Azwar Anwar, SE., M. Si., Ak., CA selaku ketua Tim Pengabdian sekaligus narasumber. Menurutnya, kegiatan ini sudah direncanakan sejak beberapa bulan lalu dan merupakan kegiatan rutin yang didanai kampus.
Adapun tema yang dipilih sangat relevan dengan upaya bersama yang sedang dilakukan oleh berbagai pihak, baik dari pemerintah maupun perguruan tinggi, yaitu pentingnya memperkuat literasi keuangan, khususnya dalam konteks syariah.
“Kita juga harus yakin bahwa Islam adalah agama yang sempurna yang mengatur seluruh aspek kehidupan termasuk dalam hal keuangan. Diharapkan dengan pengelolaan keuangan yang baik sesuai syariah akan menjadikan seorang Muslim mampu melaksanakan semua kewajibannya termasuk mampu melaksanakan rukun Islam secara lengkap, sehingga sempurna keislamannya," jelasnya.
Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari Bank Syariah Indonesia, Bapak Burhan yang juga sebagai kepala cabang pembantu (KCP) Panakkukang. Bank Syariah Indonesia memperkenalkan produk Tabungan Haji dalam bentuk investasi/tabungan emas. Tabungan Emas dianggap paling relevan dan menguntungkan bagi calon jamaah haji.
“Perbandingan harga emas tahun 2020 dengan tahun 2024, mendekati dua kali lipat, yaitu sekitar 725,7 ribu tahun 2020 dan 1,35 juta tahun 2024. Artinya kalau kita berangkat haji plus pada tahun 2020 senilai dengan 150 gram atau 109 juta rupiah, maka tahun 2024 menjadi 204 juta rupiah. Akan tetapi kalau kita memiliki Tabungan emas, tidak masalah, karena memiliki nilai emas yang sama” katanya.
Kegiatan ini pun disambut antusias oleh para peserta. Ibu Norma salah satu peserta yang mengikuti pelatihan, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasan dan keterampilan dalam mengatur keuangan secara islami.
"Saya jadi lebih paham tentang keuangan syariah dan bagaimana cara merencanakan biaya Haji dan Umrah dengan lebih baik," ujarnya.
Di akhir acara, para peserta mendapatkan panduan praktis serta inspirasi tentang perencanaan keuangan keluarga termasuk biaya Haji dan Umrah dari dua pemateri terakhir, Hj. Masnawaty S. dan Hajrah Hamzah. Diharapkan, melalui pelatihan ini, masyarakat dapat mempersiapkan keuangan mereka secara lebih sistematis, tanpa meninggalkan prinsip-prinsip syariah. (*)